Dalam Al-Qur'an, setiap surah memiliki makna dan pelajaran mendalam yang menjadi pedoman bagi umat Muslim. Salah satu surah yang kaya akan ajaran tentang kehidupan berkeluarga, sosial, dan keadilan adalah Surah An Nisa (Wanita). Surah ini merupakan surah Madaniyah, yang berarti diturunkan di Madinah, dan merupakan salah satu surah terpanjang dalam Al-Qur'an, terdiri dari 176 ayat.
Nama "An Nisa" diambil dari kata "An-Nisa'" yang berarti "wanita" yang disebutkan berulang kali dalam surah ini. Surah ini secara khusus memberikan perhatian besar terhadap posisi dan hak-hak wanita dalam masyarakat, serta mengatur berbagai aspek kehidupan yang berkaitan dengan keluarga, warisan, dan penegakan keadilan. Selain itu, An Nisa juga membahas tentang hubungan antara kaum Muslimin dengan ahli kitab, serta berbagai kisah para nabi dan tantangan yang mereka hadapi.
Keutamaan Surah An Nisa sangatlah besar. Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud RA, ia berkata, "Siapa yang membaca empat ayat dari permulaan An Nisa, ayat kursi, dan dua ayat dari awal Al Baqarah, dan tiga ayat dari akhir Al Baqarah, maka ia tidak akan melihat dalam dirinya dan hartanya sesuatu yang dibenci, dan setan tidak akan mendekatinya hingga pagi, dan ia akan dijaga dari segala yang dibenci, dan ia tidak akan mendekati sesuatu yang dibenci.
Surah An Nisa mencakup berbagai ajaran fundamental bagi kehidupan seorang Muslim. Beberapa di antaranya adalah:
Sejak awal, Surah An Nisa telah menekankan pentingnya memperlakukan wanita dengan baik dan adil. Surah ini mengatur berbagai aspek yang berkaitan dengan pernikahan, talak, dan hak-hak wanita dalam keluarga, termasuk hak waris. Ayat-ayat dalam surah ini memberikan dasar hukum yang kuat untuk memastikan kesejahteraan dan martabat wanita dalam masyarakat yang pada masa turunnya masih banyak mendiskriminasi mereka.
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An Nisa: 1)
Salah satu topik utama yang dibahas dalam An Nisa adalah pembagian harta warisan. Surah ini merinci bagian-bagian yang berhak diterima oleh setiap ahli waris, baik laki-laki maupun perempuan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan keadilan dan mencegah perselisihan dalam keluarga setelah kematian salah satu anggota keluarga. Pengaturan ini sangat revolusioner pada masanya, memberikan hak waris kepada kerabat yang sebelumnya mungkin tidak menerimanya.
Surah An Nisa juga menyerukan pentingnya menegakkan keadilan dalam segala aspek kehidupan, terutama dalam pergaulan sosial dan penyelesaian sengketa. Ayat-ayatnya mengingatkan umat Muslim untuk menjadi saksi yang adil, tidak memihak karena kebencian atau kedekatan, dan selalu berpegang teguh pada kebenaran. Konsep persaudaraan antar Muslim juga ditekankan, mengajak untuk saling menjaga dan membantu.
Surah ini juga membahas secara mendalam mengenai hubungan kaum Muslimin dengan penganut agama lain, khususnya ahli kitab (Yahudi dan Nasrani). Surah An Nisa mengajak untuk berdialog dengan cara yang terbaik dan menjaga hubungan baik, sambil tetap teguh pada keyakinan Islam. Namun, surah ini juga mengingatkan umat Muslim untuk berhati-hati terhadap provokasi dan tipu daya.
Dalam konteks perjuangan menegakkan agama Allah, Surah An Nisa juga memuat ayat-ayat tentang perintah jihad dan etika berperang. Ayat-ayat ini menekankan pentingnya keikhlasan dalam berjuang, serta aturan-aturan yang harus diikuti dalam peperangan, seperti larangan membunuh perempuan, anak-anak, orang tua, dan merusak tempat ibadah.
Meskipun diturunkan di masa lalu, ajaran-ajaran dalam Surah An Nisa tetap relevan dan sangat dibutuhkan di zaman modern ini. Di era di mana kesetaraan gender menjadi isu penting, ayat-ayat An Nisa menjadi pengingat akan komitmen Islam dalam mengangkat derajat wanita dan memberikan hak-hak mereka. Pengaturan warisannya mengajarkan pentingnya transparansi dan keadilan dalam pengelolaan aset keluarga.
Lebih jauh lagi, Surah An Nisa adalah panduan komprehensif untuk membangun masyarakat yang adil, harmonis, dan berkeadilan. Dengan memahami dan mengamalkan isi Surah An Nisa, umat Muslim dapat menjadi agen perubahan positif di tengah masyarakat, menegakkan nilai-nilai kebenaran, kasih sayang, dan persaudaraan.
Mempelajari Surah An Nisa bukan hanya sekadar membaca ayat-ayatnya, tetapi juga merenungkan makna di baliknya dan berusaha mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat meraih keberkahan dunia dan akhirat, serta menjadi pribadi yang lebih baik sesuai tuntunan Al-Qur'an.