Ilustrasi penyempitan pembuluh darah menuju jantung.
Sakit angin duduk, atau dalam istilah medis dikenal sebagai Angina Pektoris, adalah gejala nyeri dada yang terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup pasokan darah kaya oksigen. Kondisi ini bukanlah penyakit tunggal, melainkan merupakan tanda peringatan bahwa ada masalah mendasar yang mengganggu aliran darah ke jantung. Memahami penyebab sakit angin duduk sangat krusial untuk pencegahan komplikasi yang lebih serius, seperti serangan jantung (infark miokard).
Angina terjadi ketika permintaan oksigen oleh otot jantung melebihi suplai yang tersedia. Ini seringkali dipicu oleh peningkatan aktivitas fisik, stres emosional, atau bahkan setelah makan besar, karena semua kondisi ini meningkatkan kebutuhan jantung akan oksigen. Ketika suplai darah terhambat, asam laktat dan produk sampingan metabolisme lainnya menumpuk, menyebabkan sensasi nyeri atau tekanan khas di dada.
Penyebab utama dari terhambatnya aliran darah ini hampir selalu berhubungan dengan kondisi yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Penyebab paling umum dan signifikan dari angin duduk adalah penyakit arteri koroner (PAD) yang disebabkan oleh aterosklerosis.
Beberapa faktor risiko mempercepat perkembangan aterosklerosis, yang kemudian menjadi penyebab sakit angin duduk. Mengendalikan faktor-faktor ini adalah kunci dalam manajemen angina.
Angina tidak selalu disebabkan oleh penyempitan plak yang stabil. Ada beberapa jenis angina yang memiliki pemicu spesifik:
Ini adalah bentuk yang paling umum. Nyeri dada terjadi secara teratur dengan pola yang dapat diprediksi (misalnya, selalu muncul saat menaiki tiga lantai tangga). Penyebabnya adalah sumbatan aterosklerosis yang stabil.
Ini adalah kondisi darurat medis. Nyeri terjadi tiba-tiba, lebih parah, berlangsung lebih lama, atau terjadi saat istirahat. Penyebabnya seringkali adalah pecahnya plak yang rapuh, yang kemudian memicu pembentukan gumpalan darah (trombus) yang menyumbat arteri secara signifikan atau total. Ini adalah prekursor langsung serangan jantung.
Jenis ini jarang terjadi dan seringkali tidak disebabkan oleh aterosklerosis. Penyebabnya adalah spasme atau kontraksi tiba-tiba dan parah dari otot arteri koroner, yang sementara waktu memutus aliran darah. Kondisi ini sering terjadi pada malam hari atau saat istirahat.
Meskipun penyakit arteri koroner adalah biang keladi utama, kadang nyeri dada yang disalahartikan sebagai angin duduk dapat disebabkan oleh masalah lain, seperti:
Kesimpulannya, mengenali penyebab sakit angin duduk berpusat pada pemahaman tentang aterosklerosis dan faktor-faktor risikonya. Jika Anda atau orang terdekat mengalami nyeri dada yang mengkhawatirkan, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis pasti dan penanganan yang tepat.