Panduan Obat untuk Angina Pektoris

Ikon Kesehatan Jantung

Memahami Angina Pektoris

Angina pektoris, atau sering disebut angina, bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan gejala dari penyakit jantung koroner (PJK). Kondisi ini terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyempitan atau penyumbatan pada arteri koroner. Rasa nyeri atau ketidaknyamanan yang timbul biasanya terasa seperti ditekan, diremas, atau sesak di dada, dan bisa menjalar ke lengan, leher, atau rahang. Pengelolaan kondisi ini sangat krusial untuk mencegah serangan jantung yang lebih serius.

Pengobatan angina berfokus pada dua tujuan utama: meredakan gejala secara cepat saat serangan terjadi dan mengurangi frekuensi serta keparahan serangan jangka panjang dengan mengelola penyebab dasarnya (PJK).

Obat Utama untuk Meredakan Serangan Akut

Ketika gejala angina muncul, penanganan cepat sangat diperlukan. Obat yang paling umum dan efektif untuk serangan akut adalah vasodilator, yang bekerja melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah dan oksigen ke jantung meningkat.

1. Nitrogliserin (Nitrates)

Nitrogliserin adalah andalan pengobatan angina karena bekerja sangat cepat. Obat ini tersedia dalam beberapa bentuk:

Obat Pencegahan dan Pengelolaan Jangka Panjang

Untuk pasien dengan angina stabil yang sering kambuh, dokter akan meresepkan obat yang diminum secara rutin untuk mengurangi beban kerja jantung dan mencegah penyempitan arteri lebih lanjut. Obat-obat ini sangat penting dalam mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular.

2. Beta-Blockers

Beta-blockers bekerja dengan cara mengurangi denyut jantung dan tekanan darah. Dengan detak jantung yang lebih lambat, jantung membutuhkan lebih sedikit oksigen, sehingga mengurangi frekuensi serangan angina.

Obat dalam golongan ini termasuk Metoprolol, Atenolol, atau Bisoprolol. Meskipun sangat efektif, obat ini biasanya harus diminum setiap hari dan tidak digunakan untuk meredakan serangan mendadak.

3. Calcium Channel Blockers (CCBs)

Jika pasien tidak dapat mentoleransi beta-blockers, atau jika angina disebabkan oleh vasospasme (penyempitan sementara arteri akibat kejang), CCBs menjadi pilihan kedua. Obat ini bekerja dengan merelaksasi otot di dinding pembuluh darah, memungkinkan pembuluh darah melebar dan meningkatkan aliran darah ke jantung.

Contoh CCBs meliputi Amlodipine atau Diltiazem.

4. Obat Antiplatelet dan Statin

Pengobatan angina modern tidak hanya fokus pada gejala tetapi juga pada manajemen aterosklerosis (penyebab utama PJK). Obat yang termasuk dalam kategori ini meliputi:

Peran Gaya Hidup dalam Pengobatan Angina

Penting untuk diingat bahwa obat-obatan hanyalah bagian dari solusi. Manajemen angina yang komprehensif selalu melibatkan perubahan gaya hidup signifikan. Mengurangi stres, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, dan berolahraga ringan secara teratur (sesuai anjuran dokter) dapat secara dramatis mengurangi kebutuhan akan obat-obatan darurat dan meningkatkan kualitas hidup pasien angina pektoris.

Peringatan Penting: Informasi di atas bersifat edukatif dan bukan pengganti nasihat medis profesional. Diagnosis dan penentuan regimen obat untuk angina pektoris harus selalu dilakukan oleh dokter spesialis jantung setelah evaluasi menyeluruh. Jangan pernah memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat tanpa konsultasi medis.
🏠 Homepage