Anggrek bulan (Phalaenopsis) adalah salah satu jenis anggrek yang paling populer karena keindahan bunganya yang elegan dan tahan lama. Namun, banyak penggemar anggrek menghadapi tantangan yang sama: membuat tanaman ini rajin berbunga kembali setelah periode mekarnya usai. Kunci untuk mendapatkan kuntum bunga yang melimpah terletak pada pemahaman mendalam tentang kebutuhan alami anggrek ini.
Merawat anggrek bulan agar rajin berbunga memerlukan perhatian khusus pada empat pilar utama: cahaya, suhu, penyiraman, dan nutrisi. Jika salah satu elemen ini tidak terpenuhi, anggrek akan cenderung fokus pada pertumbuhan daun dan akar, alih-alih memproduksi tangkai bunga.
Anggrek bulan menyukai cahaya terang namun tidak langsung. Cahaya matahari langsung, terutama di siang hari, dapat membakar daunnya yang tipis dan membuat tanaman stres. Stres akibat paparan sinar matahari berlebihan adalah penghambat utama pembungaan.
Tempatkan anggrek di dekat jendela yang menghadap ke timur atau selatan yang terlindungi tirai tipis. Indikator yang baik adalah warna daun: daun yang sehat berwarna hijau zaitun. Jika daun terlalu gelap (hijau tua pekat), berarti cahaya kurang; jika daun menguning atau kemerahan, berarti cahaya terlalu kuat. Untuk memicu pembungaan, anggrek membutuhkan siklus cahaya dan gelap yang konsisten.
Faktor suhu adalah salah satu trik paling efektif untuk merangsang pembungaan Phalaenopsis. Anggrek bulan membutuhkan sedikit perbedaan suhu antara siang dan malam hari untuk memicu pembentukan tangkai bunga (spike).
Jika Anda dapat memberikan penurunan suhu sekitar 5°C hingga 10°C selama beberapa minggu pada musim gugur atau awal musim dingin (di habitat alami mereka adalah saat musim dingin tiba), ini akan mengirimkan sinyal pada anggrek bahwa sudah waktunya untuk berbunga. Dalam lingkungan rumah, ini bisa dicapai dengan menempatkan tanaman di ruangan yang sedikit lebih sejuk pada malam hari.
Penyiraman yang berlebihan adalah penyebab kematian anggrek yang paling umum. Anggrek bulan tumbuh secara epifit (menempel pada pohon), bukan di tanah, yang berarti akarnya perlu udara. Siram hanya ketika media tanam (biasanya kulit kayu atau lumut) sudah hampir kering total.
Saat menyiram, pastikan air benar-benar membasahi seluruh media dan akar, lalu biarkan kelebihan air mengalir keluar. Jangan biarkan anggrek terendam dalam genangan air. Kelembapan udara yang tinggi (sekitar 50-70%) juga penting. Jika udara terlalu kering, bunga akan cepat rontok.
Pemupukan harus dilakukan secara teratur, namun jangan berlebihan. Gunakan pupuk khusus anggrek yang memiliki rasio seimbang (misalnya 20-20-20) selama fase pertumbuhan vegetatif (pertumbuhan daun dan akar).
Setelah anggrek selesai berbunga atau ketika Anda mulai melihat tanda-tanda akan munculnya tangkai bunga (biasanya berbentuk seperti ujung sarung tangan kecil), ganti ke pupuk yang lebih tinggi kandungan fosfornya (P) untuk mendukung pembentukan bunga. Formula seperti 10-30-20 sangat cocok untuk fase pembungaan. Ingat, selalu berikan pupuk dengan dosis lebih lemah dari yang dianjurkan (misalnya setengah kekuatan) saat menyiram, dan lakukan pemupukan setiap dua kali penyiraman.
Setelah bunga anggrek bulan Anda layu, penanganan tangkai adalah langkah krusial. Jangan langsung memotong tangkai hingga ke pangkal, kecuali tangkai tersebut sudah benar-benar mengering dan berwarna cokelat.
Jika tangkai masih hijau, potong tepat di atas buku (node) kedua atau ketiga dari bawah. Seringkali, anggrek akan menumbuhkan tunas bunga baru dari buku tersebut, memangkas waktu tunggu Anda untuk berbunga kembali. Jika Anda memotongnya sampai pangkal, tanaman akan fokus membangun kekuatan penuh untuk menghasilkan tangkai baru yang lebih panjang di musim berikutnya.
Dengan konsistensi dalam memenuhi kebutuhan cahaya yang cukup, perbedaan suhu malam-siang yang moderat, penyiraman yang terkontrol, dan pemupukan yang tepat, anggrek bulan Anda akan merespons dengan memberikan pertunjukan bunga yang spektakuler secara berulang.