Ilustrasi perbandingan arah penulisan angka Arab dan Indonesia.
Dalam dunia digital dan penulisan, pemahaman mengenai arah teks adalah fundamental. Salah satu aspek yang sering menimbulkan pertanyaan adalah bagaimana menulis angka Arab. Apakah kita mulai dari kiri ke kanan, seperti bahasa Indonesia, atau dari kanan ke kiri, sesuai dengan arah penulisan teks Arab itu sendiri?
Bahasa Arab adalah salah satu dari banyak bahasa di dunia yang menggunakan skrip Right-to-Left (RTL). Ini berarti bahwa penulisan teks Arab dimulai dari sisi kanan halaman atau layar dan bergerak menuju sisi kiri. Huruf-huruf disusun sedemikian rupa, dan pembacaan juga mengikuti alur dari kanan ke kiri.
Ketika kita berbicara tentang menulis angka Arab, yang merujuk pada angka-angka yang digunakan dalam bahasa Arab (seperti ١, ٢, ٣, ٤, ٥, ٦, ٧, ٨, ٩, ٠), kaidah penulisan ini tetap berlaku. Jika Anda menulis sebuah kalimat dalam bahasa Arab, angka yang disisipkan di dalamnya juga akan mengikuti arah RTL. Misalnya, kalimat "Saya memiliki 3 apel" dalam bahasa Arab akan ditulis dengan angka "3" (yaitu ٣) diletakkan sebelum kata "apel" dan penulisannya dimulai dari kanan.
Contoh dalam bahasa Arab:
عندي ٣ تفاحات
(Dibaca: 'Indi thalathatu tufahat.)
Penting untuk membedakan antara "angka Arab" dalam konteks arah penulisan dan "angka yang kita kenal" dalam bahasa Indonesia atau bahasa-bahasa Barat. Angka-angka yang umum digunakan di Indonesia, seperti 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0, seringkali disebut sebagai "angka Arab" karena memang berasal dari India kuno dan disebarkan ke dunia melalui peradaban Arab. Namun, dalam penggunaan sehari-hari di luar konteks bahasa Arab, angka-angka ini ditulis mengikuti arah Left-to-Right (LTR).
Jadi, ketika kita membahas menulis angka Arab, ada dua interpretasi:
Bahasa Indonesia menggunakan skrip Latin dan merupakan bahasa LTR. Oleh karena itu, angka yang kita gunakan sehari-hari, yaitu 1, 2, 3, dan seterusnya, ditulis dari kiri ke kanan. Jika Anda menulis "Jumlahnya adalah 150 orang," angka "150" ditempatkan setelah kata "adalah" dan huruf "1" dimulai dari sisi kiri, diikuti "5", lalu "0" ke arah kanan.
Contoh dalam Bahasa Indonesia:
Jumlahnya adalah 150 orang.
Dalam pengembangan web dan desain antarmuka pengguna (UI), sangat krusial untuk menangani arah teks dengan benar, terutama jika aplikasi atau situs web Anda ditujukan untuk audiens internasional. Sistem operasi modern dan browser web biasanya memiliki dukungan bawaan untuk RTL. Pengembang web dapat menggunakan properti CSS `direction: rtl;` pada elemen HTML untuk mengatur agar kontennya ditampilkan dari kanan ke kiri.
Ketika Anda perlu menulis angka Arab (١, ٢, ٣) dalam sebuah dokumen atau antarmuka yang dirancang untuk audiens yang fasih berbahasa Arab, Anda harus memastikan bahwa konteks RTL diterapkan. Sebaliknya, jika Anda hanya menggunakan angka 1, 2, 3 dalam konteks bahasa Indonesia atau bahasa LTR lainnya, Anda tidak perlu melakukan penyesuaian khusus terkait arah, karena itu adalah perilaku default.
Jadi, apakah menulis angka Arab dari kanan atau kiri? Jawabannya sangat bergantung pada konteksnya:
Memahami perbedaan ini penting untuk komunikasi yang jelas dan akurat, terutama dalam ranah digital yang semakin global.
Selalu perhatikan konteks penulisan untuk memastikan kejelasan dan ketepatan!