Makanan amplang adalah salah satu ikon kuliner yang sangat terkenal dari Kalimantan, khususnya Pontianak. Kerupuk renyah ini telah menjadi primadona, baik sebagai camilan sehari-hari maupun oleh-oleh wajib bagi siapa pun yang berkunjung ke pulau tersebut. Keistimewaan amplang terletak pada teksturnya yang padat, renyah, dan rasa ikannya yang sangat kuat, menjadikannya berbeda dari kerupuk ikan pada umumnya.
Apa Itu Amplang?
Amplang secara sederhana dapat didefinisikan sebagai sejenis kerupuk ikan yang terbuat dari adonan ikan tenggiri (atau jenis ikan laut lainnya yang berdaging putih) yang dicampur dengan tepung tapioka dan bumbu rempah. Adonan ini kemudian dibentuk, direbus hingga matang, diiris tipis, lalu dikeringkan dan digoreng hingga mengembang sempurna dan menghasilkan tekstur yang sangat garing. Proses pembuatan yang memerlukan ketelitian inilah yang seringkali menentukan kualitas akhir dari makanan amplang.
Ilustrasi visual dari kerenyahan Makanan Amplang.
Rahasia Rasa Ikan yang Kaya
Kunci utama yang membedakan amplang premium adalah kualitas dan kuantitas daging ikannya. Di daerah asalnya, ikan tenggiri segar adalah pilihan utama karena memiliki tekstur daging yang kenyal dan rasa yang gurih alami. Perbandingan antara ikan dan tepung harus pas; terlalu banyak tepung akan membuat amplang menjadi keras dan kurang beraroma ikan, sementara terlalu sedikit ikan akan membuatnya mudah hancur saat digoreng.
Bumbu yang digunakan biasanya sederhana namun efektif: bawang putih, garam, dan sedikit penyedap rasa. Proses pengulenan adonan hingga benar-benar kalis sangat penting. Setelah diiris tipis, pengeringan memegang peranan vital. Beberapa produsen memilih mengeringkan dengan sinar matahari langsung, sementara yang lain menggunakan oven atau alat pengering khusus untuk memastikan kadar airnya benar-benar hilang sebelum proses penggorengan. Pengeringan yang optimal menjamin amplang akan mengembang maksimal dan teksturnya tidak bantat.
Variasi Amplang di Pasaran
Meskipun resep dasar amplang didominasi oleh rasa ikan tenggiri klasik, inovasi kuliner telah melahirkan berbagai varian menarik. Ada amplang pedas yang ditaburi bubuk cabai setelah digoreng, amplang aroma udang yang memberikan sentuhan rasa laut yang lebih kompleks, hingga varian rasa manis gurih yang menarik bagi anak-anak.
Ukuran dan bentuk amplang juga bervariasi. Ada yang berbentuk cakram tipis seperti koin, ada pula yang dibuat memanjang seperti stik. Setiap produsen sering kali memiliki ciri khas bentuk yang menjadi penanda merek mereka. Saat membeli, konsumen biasanya mencari yang memiliki warna kuning keemasan cerah, menunjukkan bahwa ia digoreng dengan minyak yang berkualitas baik dan pada suhu yang tepat.
Amplang Sebagai Oleh-Oleh Ikonik
Amplang telah berhasil melampaui statusnya hanya sebagai camilan lokal. Kini, amplang mudah ditemukan di toko-toko oleh-oleh besar di bandara dan terminal, menjadikannya representasi rasa Kalimantan yang portabel. Keawetannya yang relatif lama (jika disimpan dalam wadah kedap udara) menjadikannya pilihan ideal untuk dibawa pulang sebagai bingkisan.
Bagi masyarakat yang tumbuh besar dengan makanan ini, amplang bukan hanya sekadar makanan ringan. Ia membawa memori tentang rumah, tentang perayaan keluarga, atau sekadar teman minum teh sore. Kehadiran amplang dalam pertemuan sosial menandakan keramahan dan kualitas sajian yang disuguhkan.
Tips Memilih dan Menyimpan Amplang
Ketika memilih amplang, selalu perhatikan kemasannya. Pastikan kemasan tertutup rapat untuk menjaga kerenyahannya. Hindari amplang yang terlihat terlalu berminyak atau warnanya pucat, karena ini bisa menandakan proses penggorengan yang kurang sempurna.
Untuk menjaga kerenyahan maksimal, setelah kemasan dibuka, segera pindahkan amplang ke dalam wadah kedap udara. Jangan biarkan terpapar udara lembap terlalu lama. Jika disimpan dengan benar, makanan amplang dapat mempertahankan tekstur renyahnya selama berminggu-minggu, siap dinikmati kapan saja Anda mendambakan gurihnya cita rasa laut dari Borneo.
Secara keseluruhan, makanan amplang adalah perpaduan sempurna antara kesederhanaan bahan baku dan keahlian proses pembuatan. Kelezatannya yang abadi membuktikan bahwa camilan tradisional mampu bersaing di tengah gempuran makanan modern.