Representasi skematis atom Tembaga (Cu).
Pengantar Kimia dan Struktur Atom
Setiap unsur kimia yang ada di alam semesta diidentifikasi berdasarkan jumlah proton yang dimilikinya di dalam inti atom. Jumlah proton inilah yang menentukan nomor atom (Z). Untuk unsur Tembaga, yang dilambangkan dengan simbol Cu, nomor atomnya adalah 29. Ini berarti setiap atom tembaga memiliki 29 proton. Namun, atom tidak hanya terdiri dari proton; ia juga mengandung neutron dan elektron. Pertanyaan mendasar dalam kimia nuklir adalah, berapa jumlah neutron Cu yang dimiliki oleh atom tembaga?
Neutron, seperti namanya, adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan listrik (netral). Peran utama neutron adalah memberikan stabilitas pada inti atom dengan mengurangi gaya tolak-menolak antar proton yang bermuatan positif. Jumlah neutron inilah yang menentukan isotop suatu unsur. Meskipun proton selalu tetap (29 untuk Cu), jumlah neutron bisa bervariasi, menghasilkan isotop yang berbeda-beda.
Massa Atom Relatif dan Penentuan Jumlah Neutron
Untuk mengetahui kisaran jumlah neutron Cu, kita harus melihat massa atom relatif (Ar) tembaga yang tertera pada tabel periodik. Massa atom rata-rata tembaga adalah sekitar 63,546 sma (satuan massa atom). Massa atom ini merupakan rata-rata tertimbang dari semua isotop alami tembaga yang ditemukan di alam.
Hubungan antara proton (Z), neutron (N), dan nomor massa (A) dijelaskan oleh rumus dasar: $A = Z + N$. Jika kita ingin mengetahui jumlah neutron (N), maka rumusnya menjadi: $N = A - Z$.
Karena tembaga memiliki 29 proton ($Z=29$), kita perlu mengidentifikasi nomor massa (A) isotop spesifik untuk mendapatkan jumlah neutron Cu yang pasti. Tembaga alami adalah campuran dari dua isotop stabil utama: Tembaga-63 ($\text{Cu}-63$) dan Tembaga-65 ($\text{Cu}-65$).
Isotop Utama Tembaga dan Jumlah Neutronnya
Memahami kedua isotop ini sangat penting untuk menjawab pertanyaan mengenai jumlah neutron:
- Tembaga-63 ($\text{Cu}-63$): Nomor massa (A) adalah 63. Dengan 29 proton, maka jumlah neutron Cu-63 adalah: $$N = 63 - 29 = 34 \text{ neutron}$$ Isotop ini adalah yang paling melimpah di alam, menyumbang sekitar 69,17% dari total tembaga.
- Tembaga-65 ($\text{Cu}-65$): Nomor massa (A) adalah 65. Dengan 29 proton, maka jumlah neutron Cu-65 adalah: $$N = 65 - 29 = 36 \text{ neutron}$$ Isotop ini kurang melimpah, hanya sekitar 30,83% dari total tembaga alami.
Jadi, ketika kita berbicara tentang "atom tembaga" tanpa menyebutkan isotop spesifik, kita merujuk pada salah satu dari dua kemungkinan inti yang mengandung 34 atau 36 neutron. Massa atom 63,546 sma adalah hasil pembulatan statistik dari distribusi kedua isotop ini.
Implikasi Jumlah Neutron pada Sifat Unsur
Meskipun variasi dalam jumlah neutron Cu (yaitu transisi dari 34 menjadi 36) tidak memengaruhi sifat kimia dasar tembaga—seperti kemampuan membentuk ikatan, valensi (umumnya +1 atau +2), dan reaksinya dengan unsur lain—perbedaan jumlah neutron sangat memengaruhi sifat fisika nuklirnya.
Perbedaan massa inti ini menyebabkan sedikit perbedaan dalam massa jenis (densitas) mikroskopis dan perilaku termal. Lebih penting lagi, isotop tertentu dari tembaga, meskipun tidak umum di alam seperti Cu-63 dan Cu-65, dapat bersifat radioaktif. Misalnya, isotop lain seperti $\text{Cu}-67$ bersifat tidak stabil dan meluruh, menjadikannya berguna dalam aplikasi medis tertentu. Namun, untuk tembaga yang ditemukan sehari-hari—seperti kabel listrik, pipa, atau uang logam—kita berhadapan dengan campuran stabil yang didominasi oleh inti atom yang mengandung 34 atau 36 neutron.
Kesimpulan Mengenai Jumlah Neutron Cu
Secara ringkas, inti atom tembaga (Cu) selalu memiliki 29 proton. Jumlah neutron Cu yang paling umum dan stabil adalah 34 neutron (menghasilkan isotop Cu-63) atau 36 neutron (menghasilkan isotop Cu-65). Kedua jenis atom ini hidup berdampingan di alam, menentukan massa atom rata-rata yang kita kenal. Pemahaman yang akurat tentang komposisi nuklir ini sangat fundamental dalam studi fisika nuklir dan material.