Jumlah Huruf Izhar Syafawi dan Ketentuannya

ظ

Visualisasi Hukum Bacaan Tajwid

Dalam ilmu tajwid, penguasaan terhadap hukum-hukum bacaan adalah kunci untuk membaca Al-Qur'an dengan tartil dan benar. Salah satu hukum yang sering dipelajari adalah Izhar Syafawi. Memahami kapan hukum ini berlaku, dan berapa banyak huruf yang terkait dengannya, sangat esensial bagi setiap Muslim.

Apa Itu Izhar Syafawi?

Secara bahasa, "Izhar" berarti jelas, dan "Syafawi" merujuk pada bibir (syfatain). Dengan demikian, Izhar Syafawi adalah hukum tajwid yang mewajibkan pembacaan huruf secara jelas tanpa dengung (ghunnah) ketika huruf tersebut bertemu dengan huruf tertentu, di mana kedua huruf tersebut keluar dari area bibir (makraj syafatain).

Hukum ini muncul ketika ada salah satu dari dua huruf hijaiyah yang berbaris sukun (mati) berada di akhir sebuah kata dan diikuti oleh huruf tertentu di awal kata berikutnya, atau ketika huruf-huruf ini bertemu dalam satu kata. Fokus utama dalam Izhar Syafawi adalah pada huruf Mim Sukun (مْ).

Fokus Utama: Hukum Mim Sukun (مْ)

Hukum Izhar Syafawi secara spesifik berlaku ketika huruf Mim Sukun (مْ) bertemu dengan huruf-huruf tertentu. Mim sukun adalah huruf Mim yang tidak memiliki harakat (mati). Jika Mim Sukun bertemu dengan huruf Mim (م) yang berharakat, maka hukumnya adalah Idgham Mimi (atau Idgham Mithlain). Jika Mim Sukun bertemu dengan huruf Ba (ب), maka hukumnya adalah Ikhfa Syafawi.

Lalu, kapan Mim Sukun menghasilkan hukum Izhar Syafawi?

Jumlah Huruf Izhar Syafawi

Untuk menjawab pertanyaan inti mengenai jumlah huruf Izhar Syafawi, jawabannya sangat spesifik. Izhar Syafawi terjadi ketika huruf Mim Sukun (مْ) bertemu dengan seluruh huruf hijaiyah, KECUALI huruf Mim (م) dan huruf Ba (ب).

Jika kita merujuk pada total huruf hijaiyah (29 huruf selain Alif), maka huruf yang menyebabkan Mim Sukun menjadi Izhar Syafawi adalah:

Maka, jumlah huruf yang menyebabkan Mim Sukun dibaca Izhar Syafawi adalah:

28 - 2 = 26 Huruf

Jadi, terdapat 26 huruf yang, jika bertemu dengan Mim Sukun (مْ), akan menghasilkan hukum Izhar Syafawi.

Karakteristik Pembacaan Izhar Syafawi

Cara membaca ketika hukum Izhar Syafawi berlaku adalah dengan mengucapkan huruf Mim (م) secara jelas dan terang, tanpa disertai dengung sedikit pun (tanpa ghunnah). Proses ini terjadi di bibir (makraj syafatain) tanpa ditahan. Ini berbeda total dengan Ikhfa Syafawi yang menahan suara di hidung (ghunnah).

Contoh umum Izhar Syafawi sering ditemukan pada:

Pentingnya Membedakan Hukum Mim Sukun

Menguasai ketiga hukum Mim Sukun (Izhar Syafawi, Ikhfa Syafawi, dan Idgham Mimi) sangat krusial. Kesalahan dalam membaca hukum-hukum ini dapat mengubah makna ayat atau mengurangi kesempurnaan bacaan.

Ketika kita menemukan Mim Sukun, langkah pertama adalah mengidentifikasi huruf setelahnya. Jika huruf setelahnya adalah Ba (ب), terapkan Ikhfa Syafawi. Jika huruf setelahnya adalah Mim (م), terapkan Idgham Mimi. Jika huruf setelahnya adalah salah satu dari 26 huruf lainnya (yang bukan Ba atau Mim), maka terapkanlah Izhar Syafawi dengan membacanya secara jelas dan tanpa menahan suara.

Memahami bahwa jumlah huruf yang terkait dengan Izhar Syafawi adalah mayoritas dari seluruh huruf hijaiyah, menegaskan bahwa hukum Izhar Syafawi adalah hukum yang paling sering ditemukan dalam pembacaan Al-Qur'an yang berkaitan dengan Mim Sukun. Latihan terus-menerus dengan melihat mushaf yang memiliki tanda baca tajwid akan mempermudah pengaplikasian teori ini dalam praktik membaca Al-Qur'an sehari-hari.

🏠 Homepage