Mengenal Lebih Dekat Surah Al 'Alaq: Jumlah Ayat dan Kedudukannya

إ (Wahyu)

Ilustrasi awal turunnya wahyu.

Kedudukan Historis Surah Al 'Alaq

Surah Al 'Alaq (Pembekuan Darah) memiliki posisi yang sangat istimewa dalam sejarah Islam. Surah ini, yang terdiri dari lima ayat pertama, adalah wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril di Gua Hira. Momen turunnya wahyu ini menandai dimulainya kenabian dan kerasulan beliau. Oleh karena itu, memahami surah ini tidak hanya sekadar mengetahui maknanya, tetapi juga menghormati titik awal peradaban Islam.

Meskipun ayat-ayat pertama turun dalam konteks perintah membaca dan pengenalan akan kebesaran Tuhan sebagai Pencipta, Surah Al 'Alaq kemudian dilengkapi dengan ayat-ayat tambahan yang turun kemudian. Hal ini membawa kita pada pertanyaan penting mengenai struktur lengkapnya.

Jawaban Mengenai Jumlah Ayat Surah Al Alaq Adalah...

Secara total, jumlah ayat surah al alaq adalah 19 ayat. Surah ini merupakan surah ke-96 dalam susunan mushaf Al-Qur'an saat ini. Meskipun lima ayat pertama yang turun adalah yang paling terkenal dan sakral karena menjadi pembuka kenabian, keseluruhan 19 ayat memberikan pesan yang utuh mengenai tauhid, pentingnya ilmu pengetahuan, dan peringatan keras terhadap kesombongan manusia.

Pembagian ayat ini sering kali membuat kebingungan. Lima ayat pertama turun di Mekkah dan sering disebut sebagai ayat-ayat permulaan wahyu, sedangkan ayat keenam hingga kesembilan belas turun pada fase dakwah awal. Ayat-ayat tambahan ini memberikan penekanan lebih lanjut tentang bahaya sifat kufur dan egoisme yang muncul ketika seseorang merasa dirinya cukup dan kaya.

Pesan Utama dalam 19 Ayat Al 'Alaq

Surah Al 'Alaq adalah sebuah paradoks yang mendidik. Ayat pertama, "Iqra’ bismi Rabbikalladzī khalaq" (Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan), adalah perintah fundamental yang mengaitkan setiap aktivitas intelektual dan fisik dengan pengakuan terhadap Sang Pencipta. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang menjunjung tinggi pendidikan dan literasi.

Namun, beberapa ayat berikutnya menyoroti kondisi manusia yang sering kali lupa diri. Ayat yang menyebutkan penciptaan manusia dari 'alaq (gumpalan darah) mengingatkan manusia akan asal-usulnya yang hina dina, kontras dengan klaim kesombongan mereka di kemudian hari. Ayat 6 dan 7, "Kallā innal insāna layatghā, An ra’āhu-sta’nā," menjadi peringatan keras bahwa sesungguhnya manusia cenderung melampaui batas apabila ia merasa dirinya serba cukup.

Mengetahui jumlah ayat surah al alaq adalah 19 ayat membantu kita menempatkan seluruh pesan surah ini secara kronologis dalam konteks risalah Nabi. Ayat-ayat terakhir kemudian mengajak umat manusia—terutama mereka yang menentang Nabi—untuk mengingat kembali bahwa segala sesuatu akan kembali kepada Allah, termasuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hadapan-Nya.

Pentingnya Ilmu dan Kerendahan Hati

Setelah diperkenalkan dengan perintah membaca dan melihat kebesaran Allah, pesan sentral dari surah ini adalah pentingnya kerendahan hati. Penekanan pada 'alaq sebagai asal mula penciptaan adalah metafora kuat untuk merendahkan pandangan manusia terhadap diri mereka sendiri. Ketika manusia menyadari betapa rapuhnya awal mula keberadaannya, ia akan lebih mudah tunduk dan bersyukur kepada Allah.

Oleh karena itu, Surah Al 'Alaq, dengan 19 ayatnya yang komprehensif, berfungsi sebagai pondasi ajaran Islam: mengakui keesaan Tuhan, pentingnya ilmu pengetahuan sebagai sarana pengabdian, dan perlunya menjaga etika sosial dengan tidak menyombongkan diri atas kekayaan atau status duniawi. Ini adalah pelajaran abadi yang relevan hingga kini, mengingatkan kita bahwa kemajuan sejati adalah kemajuan yang berlandaskan iman dan ilmu.

🏠 Homepage