Mengenal Berbagai Jenis Anggar (Fencing)

Ilustrasi Pedang Anggar Siluet dua atlet anggar sedang berhadapan dengan pedang. Foil Épée

Anggar atau yang lebih dikenal secara internasional sebagai Fencing adalah olahraga yang memadukan kecepatan, ketangkasan, strategi, dan presisi. Dalam olahraga ini, dua atlet saling berhadapan menggunakan senjata tajam yang dirancang khusus (pedang) dengan tujuan menyentuh area target pada lawan tanpa tersentuh lebih dulu.

Meskipun pada dasarnya menggunakan pedang, anggar modern tidak lagi bertujuan melukai, melainkan menggunakan sistem kelistrikan untuk mendeteksi sentuhan. Olahraga ini terbagi menjadi tiga disiplin utama, yang dibedakan berdasarkan jenis pedang yang digunakan, aturan mengenai permukaan tubuh yang sah untuk disentuh, dan cara mencetak skor.

Jenis-jenis Pedang dalam Anggar

Setiap jenis pedang memiliki karakteristik yang unik, mulai dari berat, bentuk bilah, hingga sistem prioritas serangan (hak serangan). Memahami perbedaan jenis anggar ini sangat penting bagi atlet maupun penonton.

1. Foil

Foil adalah jenis pedang paling ringan di antara ketiganya. Pedang ini memiliki bilah yang sangat fleksibel dan ujung berbentuk persegi. Dalam anggar Foil, hanya bagian tubuh yang ditutupi oleh jaket listrik (torso, termasuk punggung dan perut) yang dihitung sebagai sasaran sah.

2. Épée

Épée (dibaca: epe) adalah pedang yang lebih berat daripada Foil dan memiliki bilah berbentuk segitiga yang lebih kaku. Berbeda dengan Foil, Épée sangat mengandalkan timing dan jarak yang tepat karena area targetnya jauh lebih luas.

3. Sabre (Saber)

Sabre adalah jenis pedang yang menggabungkan aspek memotong dan menusuk. Bentuknya mirip pedang kavaleri ringan, dengan pelindung tangan (guard) yang besar dan melengkung. Sabre adalah disiplin yang paling cepat dan paling dinamis.

Memilih Jenis Anggar yang Tepat

Pemilihan jenis pedang seringkali bergantung pada preferensi atlet. Seseorang yang menyukai permainan jarak jauh, kontrol area, dan membutuhkan kesabaran mungkin akan lebih cocok dengan Épée. Mereka yang cenderung agresif, cepat mengambil inisiatif, dan pandai menjaga jarak serang mungkin akan unggul di Sabre.

Sementara itu, Foil sering dianggap sebagai alat pelatihan dasar terbaik karena memaksa atlet untuk menguasai teknik serangan dasar dan pemahaman mendalam tentang hak serangan. Penguasaan Foil sering menjadi fondasi sebelum beralih ke disiplin lain.

Setiap disiplin membutuhkan jenis pakaian pelindung yang sedikit berbeda, terutama pada rompi listrik yang mendefinisikan area sasaran yang valid. Meskipun demikian, prinsip fundamental dari anggar—kecepatan reaksi, kebugaran kardiovaskular, dan pemikiran strategis—tetap menjadi kunci sukses di semua jenis anggar.

Anggar bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang menjadi "pecatur tercepat". Atlet harus mampu menganalisis gerak lawan, memprediksi langkah berikutnya, dan mengeksekusi serangan atau pertahanan dalam sepersekian detik. Mempelajari ketiga jenis anggar ini memberikan gambaran lengkap tentang kekayaan taktis yang ditawarkan oleh olahraga anggar yang elegan dan intens ini.

Di Indonesia, perkembangan anggar terus meningkat, dan peminatnya mulai menyadari nuansa perbedaan antara Foil, Épée, dan Sabre. Memahami keragaman ini membantu dalam mendukung para atlet di kancah kompetisi nasional maupun internasional.

🏠 Homepage