Representasi visual pohon Jaboticaba dengan buah yang menempel pada batang.
Bagi penggemar buah-buahan eksotis, mungkin Anda pernah mendengar nama Jaboticaba adalah salah satu buah paling unik dari Amerika Selatan, khususnya Brasil. Buah ini bukan hanya menarik dari segi rasa, tetapi juga cara pertumbuhannya yang sangat tidak biasa. Jika Anda mencari buah yang penampilannya berbeda dari apel atau jeruk, Jaboticaba adalah jawabannya.
Apa Itu Jaboticaba?
Secara botani, Jaboticaba adalah nama umum untuk pohon genus Myrciaria, terutama spesies Myrciaria cauliflora. Pohon ini tergolong dalam keluarga Myrtaceae, sama seperti jambu biji dan murbei. Keunikan utama dari Jaboticaba adalah fenomena yang disebut cauliflory—yaitu, di mana bunga dan buahnya tumbuh langsung dari batang utama dan cabang-cabang tua pohon, bukan pada ranting muda seperti buah pada umumnya. Bayangkan melihat buah-buah berwarna ungu gelap seperti anggur menempel rapat di sepanjang batang pohon Anda; itulah pemandangan yang ditawarkan oleh Jaboticaba.
Karakteristik Buah dan Rasa
Buah Jaboticaba terlihat seperti anggur besar, bulat, dan memiliki kulit tebal berwarna ungu kehitaman saat matang. Buah segar biasanya berdiameter antara 2,5 hingga 4 sentimeter. Ketika Anda membelahnya, bagian dalamnya berwarna putih tembus pandang, berair, dan memiliki satu hingga empat biji kecil yang lembut.
Rasa dari Jaboticaba adalah perpaduan antara manis dan sedikit asam, sering kali digambarkan memiliki kemiripan dengan anggur muscat, blueberry, atau bahkan sedikit rasa stroberi. Tekstur dagingnya lembut dan lumer di mulut. Karena kandungan airnya yang tinggi, buah ini paling nikmat dimakan segar, langsung setelah dipetik. Namun, karena buah ini sangat mudah difermentasi, waktu panen hingga konsumsi harus segera dilakukan. Buah yang telah dipetik hanya bertahan sekitar 3-4 hari pada suhu ruangan sebelum mulai berfermentasi secara alami.
Proses Pertumbuhan yang Menakjubkan
Salah satu alasan mengapa Jaboticaba sangat dicintai di negara asalnya adalah karena siklus pertumbuhannya yang berulang. Tidak seperti banyak pohon buah yang hanya berbuah sekali setahun, pohon Jaboticaba dapat berbunga dan berbuah beberapa kali dalam setahun, terutama di iklim tropis yang hangat. Bunga-bunga putih kecil yang indah muncul terlebih dahulu, menempel pada batang, dan kemudian segera diikuti oleh pembentukan buah. Periode pertumbuhan ini bisa terjadi hampir sepanjang tahun jika kondisi cuaca mendukung.
Proses menanam Jaboticaba adalah relatif mudah, meskipun pohon ini dikenal tumbuh sangat lambat. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun, terkadang hingga 10 tahun, sebelum pohon yang ditanam dari biji mulai menghasilkan buah. Namun, varietas okulasi atau cangkok dapat mempersingkat waktu tunggu ini secara signifikan.
Manfaat dan Kegunaan Jaboticaba
Selain rasa yang lezat, Jaboticaba juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Kulit buahnya yang berwarna ungu gelap kaya akan antosianin, antioksidan kuat yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan dipercaya memiliki sifat anti-inflamasi. Oleh karena itu, banyak penelitian dilakukan mengenai potensi farmasi dari ekstrak kulit Jaboticaba.
Dalam kuliner, selain dimakan segar, Jaboticaba adalah bahan serbaguna. Buah ini sering diolah menjadi selai, jeli, sirup, minuman fermentasi (mirip anggur), dan bahkan cuka. Di daerah asalnya, kulit buahnya kadang dikeringkan dan digunakan sebagai teh herbal.
Meskipun masih tergolong langka di luar Brasil dan negara-negara tetangga, popularitas Jaboticaba terus meningkat di kalangan kolektor tanaman buah eksotis di seluruh dunia. Jika Anda berkesempatan mencoba buah ini, rasakanlah keunikan rasa tropis yang tumbuh langsung dari "tulang punggung" pohonnya!