Dalam tradisi Jawa, weton atau hari lahir menjadi salah satu elemen penting yang dipercaya dapat mengungkap berbagai aspek kehidupan seseorang, mulai dari karakter, kecocokan jodoh, hingga potensi rezeki dan nasib. Dua kombinasi weton yang kerap menarik perhatian adalah weton Wage dan weton Pahing. Keduanya memiliki nilai neptu, sifat, dan potensi yang unik.
Weton adalah gabungan antara hari dalam kalender Masehi (Senin, Selasa, dst.) dan hari dalam kalender Pasaran Jawa (Pon, Wage, Kliwon, Legi, Pahing). Setiap kombinasi memiliki nilai atau yang biasa disebut "neptu". Neptu ini kemudian digunakan sebagai dasar untuk berbagai perhitungan, termasuk jodoh, rezeki, dan watak.
Cara menghitung neptu weton cukup sederhana:
Minggu: 5
Senin: 4
Selasa: 3
Rabu: 7
Kamis: 8
Jumat: 6
Sabtu: 9
Pahing: 9
Pon: 7
Wage: 4
Kliwon: 8
Legi: 5
Orang yang lahir dengan weton Wage memiliki nilai neptu pasaran sebesar 4. Weton Wage sering dikaitkan dengan sifat yang dinamis, pandai berbicara, dan memiliki banyak ide. Mereka cenderung berjiwa bebas, suka akan perubahan, dan tidak mudah terikat. Kelebihan lain dari weton Wage adalah kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan baru dan orang baru.
Namun, sisi negatif dari weton Wage adalah kadang bisa terkesan keras kepala, sedikit angkuh, dan mudah cemburu. Mereka juga perlu belajar untuk lebih sabar dan tidak mudah putus asa ketika menghadapi cobaan.
Sementara itu, weton Pahing memiliki nilai neptu pasaran sebesar 9. Seseorang dengan weton Pahing umumnya memiliki sifat yang cerdas, memiliki daya ingat yang kuat, dan pandai dalam segala hal. Mereka cenderung memiliki ambisi besar dan tekad yang kuat untuk mencapai tujuannya. Weton Pahing juga seringkali memiliki naluri yang tajam dan intuisi yang baik.
Di balik kecerdasannya, weton Pahing bisa memiliki sifat yang mudah curiga, agak pendendam, dan terkadang terlalu perfeksionis. Mereka perlu belajar untuk lebih lapang dada dan memaafkan.
Dalam primbon Jawa, kecocokan jodoh merupakan salah satu perhitungan terpenting dari weton. Kombinasi weton Wage dan Pahing memiliki karakteristik tersendiri dalam hal hubungan asmara dan pernikahan. Cara menghitung kecocokan adalah dengan menjumlahkan neptu weton kedua pasangan, lalu dibagi dengan angka 7 (nilai siklus jodoh). Sisa pembagian akan menentukan hasil kecocokan.
Misalnya, jika seorang pria lahir dengan weton Wage (misal, Senin Wage: 4 + 4 = 8) dan seorang wanita lahir dengan weton Pahing (misal, Sabtu Pahing: 9 + 9 = 18). Maka total neptu mereka adalah 8 + 18 = 26. Jika 26 dibagi 7, sisanya adalah 5.
Sisa hasil pembagian 1 hingga 7 memiliki arti yang berbeda:
Perlu diingat, ini hanyalah salah satu metode perhitungan. Ada pula metode lain seperti menghitung weton berdasarkan peta kehidupan atau padu. Hasil yang kurang ideal bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebagai pengingat untuk lebih saling memahami, menjaga komunikasi, dan berusaha harmonis dalam hubungan.
Weton Wage yang dinamis dan pandai beradaptasi seringkali memiliki potensi rezeki yang baik jika ia mau bekerja keras dan terus belajar hal baru. Mereka cocok dalam bidang yang membutuhkan kreativitas, negosiasi, dan kemampuan bersosialisasi.
Sedangkan weton Pahing yang cerdas dan berambisi kuat memiliki potensi untuk meraih kesuksesan finansial, terutama dalam karier yang membutuhkan ketelitian, strategi, dan kecerdasan analitis. Mereka bisa menjadi pemimpin yang baik atau ahli di bidangnya.
Baik weton Wage maupun Pahing, keduanya memiliki potensi besar untuk meraih kesuksesan. Kuncinya adalah bagaimana mereka memanfaatkan kelebihan masing-masing, mengelola kekurangan, dan terus berusaha menjalani kehidupan dengan bijak. Ingatlah bahwa weton hanyalah panduan, nasib akhir tetap berada di tangan kita sendiri melalui usaha dan doa.
Memahami hitungan weton Wage dan Pahing dapat memberikan pandangan yang menarik mengenai diri sendiri dan orang lain. Jadikan informasi ini sebagai bekal untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, penuh harmoni, dan penuh keberkahan.