Weton adalah perhitungan hari lahir seseorang berdasarkan kalender Masehi yang dikombinasikan dengan pasaran Jawa. Sistem ini telah mengakar kuat dalam budaya Jawa dan diyakini memiliki pengaruh besar terhadap karakter, nasib, rezeki, hingga kecocokan jodoh seseorang. Konsep weton bukan sekadar ramalan semata, melainkan sebuah sistem penanda yang memberikan gambaran potensi dan kecenderungan seseorang sejak lahir.
Setiap weton terdiri dari dua unsur utama: neptu (nilai angka) dari hari dalam seminggu (Senin hingga Minggu) dan nilai angka dari pasaran Jawa (Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi). Kombinasi kedua nilai ini akan menghasilkan neptu weton seseorang, yang kemudian diinterpretasikan untuk berbagai aspek kehidupan. Keberadaan weton ini menjadikan individu memiliki "jejak" unik yang dipercaya dapat membuka pemahaman lebih dalam tentang diri sendiri.
Menghitung neptu weton sebenarnya cukup sederhana. Anda perlu mengetahui hari lahir Anda dalam kalender Masehi dan pasaran Jawa yang bertepatan dengan hari tersebut. Berikut adalah nilai neptu untuk setiap hari dan pasaran:
Contoh Perhitungan: Jika seseorang lahir pada hari Kamis Kliwon. Maka perhitungannya adalah neptu hari Kamis (8) ditambah neptu pasaran Kliwon (8). Jadi, neptu wetonnya adalah 8 + 8 = 16. Nilai neptu inilah yang kemudian akan diinterpretasikan lebih lanjut.
Setiap kombinasi neptu weton memiliki makna dan interpretasinya sendiri. Para ahli weton, seperti primbon Jawa, telah merumuskan berbagai tafsir mengenai sifat dasar, potensi rezeki, arah karir yang cocok, hingga bagaimana seseorang menjalani hubungan. Weton tidak hanya melihat satu aspek, tetapi seringkali dikombinasikan dengan elemen lain seperti perwatakan (watak), perhitungan jodoh (jodoh), dan rezeki (rejeki).
Neptu weton diyakini mencerminkan karakter dasar seseorang. Misalnya, weton dengan neptu tinggi sering dikaitkan dengan sifat yang lebih dominan, berani, dan memiliki semangat tinggi. Sebaliknya, weton dengan neptu rendah mungkin menunjukkan sifat yang lebih tenang, sabar, dan cenderung menghindari konflik. Namun, interpretasi ini sangatlah luas dan dinamis. Weton adalah sebuah peta potensi, bukan takdir yang pasti.
Salah satu aplikasi weton yang paling populer adalah dalam menentukan kecocokan jodoh. Dengan membandingkan neptu weton kedua calon pasangan, akan didapatkan gambaran mengenai potensi keharmonisan hubungan mereka. Ada perhitungan khusus untuk melihat apakah pasangan tersebut akan saling melengkapi, sering bertengkar, atau bahkan membawa keberuntungan satu sama lain. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir potensi konflik dan membangun rumah tangga yang langgeng.
Perhitungan weton juga dipercaya dapat memberikan petunjuk mengenai bidang pekerjaan atau bisnis yang paling sesuai dengan potensi seseorang. Weton dapat menunjukkan apakah seseorang lebih cocok menjadi pemimpin, pekerja mandiri, atau memiliki bakat dalam bidang kreatif, teknis, atau sosial. Pemahaman ini dapat membantu seseorang dalam menentukan jalur karir yang lebih memuaskan dan berpeluang sukses.
Meskipun di era modern banyak orang lebih mengandalkan sains dan teknologi, konsep weton tetap memiliki tempat di hati banyak masyarakat, terutama di Jawa. Keberadaannya bukan untuk mendikte hidup, melainkan sebagai alat bantu untuk introspeksi diri dan memahami dinamika kehidupan. Weton memberikan perspektif budaya yang kaya, mengajarkan tentang keseimbangan, dan mendorong individu untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan.
Dengan memahami weton, seseorang dapat lebih menghargai keunikan dirinya, menerima kekurangan yang ada, dan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Ini adalah sebuah perjalanan penemuan diri yang didasarkan pada kearifan lokal yang telah teruji oleh waktu. Ingatlah bahwa weton hanyalah salah satu dari sekian banyak faktor yang memengaruhi kehidupan. Fleksibilitas, usaha, dan adaptasi diri tetap menjadi kunci utama dalam meraih kebahagiaan dan kesuksesan.