10

Menyelami Hitungan Bertingkat dalam Bahasa Arab

Bahasa Arab, dengan kekayaan dan keunikannya, menawarkan cara-cara ekspresif untuk menyampaikan ide, termasuk dalam hal numerik. Selain hitungan sederhana, bahasa Arab juga mengenal sistem hitungan bertingkat atau kombinasi angka yang memiliki makna tersendiri, terutama dalam konteks budaya dan keagamaan. Memahami hitungan bertingkat ini tidak hanya memperkaya kosa kata, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana angka digunakan dalam berbagai situasi.

Dasar-Dasar Angka Arab

Sebelum melangkah ke hitungan bertingkat, penting untuk mengingat kembali angka-angka dasar dalam bahasa Arab:

Angka-angka ini menjadi fondasi untuk membangun bilangan yang lebih besar, baik secara langsung maupun dalam bentuk kombinasi yang lebih kompleks.

Konsep Hitungan Bertingkat

Dalam bahasa Arab, hitungan bertingkat sering kali merujuk pada cara penyebutan angka yang menggabungkan puluhan dengan satuan, atau cara lain di mana sebuah angka dibangun dari angka-angka lain yang memiliki makna spesifik. Hal ini berbeda dengan sistem matematika murni, di mana angka hanya merupakan representasi kuantitas.

Kombinasi Puluhan dan Satuan

Mirip dengan bahasa Indonesia, bahasa Arab juga menggabungkan puluhan dengan satuan. Namun, urutannya terkadang bisa berbeda dalam penyebutan atau struktur kalimat.

Misalnya, untuk angka 11, kita akan melihat penyebutan yang menyiratkan 'satu di atas sepuluh'.

Dan seterusnya hingga angka 19. Untuk puluhan:

Ketika menggabungkan puluhan dengan satuan (misalnya 21), urutannya biasanya adalah satuan diikuti dengan 'dan' (wa) lalu puluhan:

21: واحد وعشرون (waahid wa 'isroon) - 'satu dan dua puluh'

35: خمسة وثلاثون (khamsah wa tsalaatsuun) - 'lima dan tiga puluh'

Angka dalam Konteks Khusus

Dalam bahasa Arab, beberapa angka atau kombinasi angka dapat memiliki makna simbolis atau digunakan dalam ungkapan-ungkapan tertentu yang membentuk semacam "hitungan bertingkat" non-literal.

Tujuh Langit dan Tujuh Bumi

Dalam tradisi Islam dan Arab, konsep tujuh langit (السماوات السبع - as-samaawaat as-sab') dan tujuh bumi (الأرضين السبع - al-ardhiin as-sab') adalah contoh klasik. Angka tujuh (سبعة - sab'ah) di sini bukan hanya kuantitas, tetapi melambangkan kelengkapan atau keseluruhan.

السماوات السبع

As-samaawaat as-sab' (Tujuh Langit)

Dua Kalimat Syahadat

Meskipun hanya dua frasa, pengucapan dua kalimat syahadat (شهادة أن لا إله إلا الله وشهادة أن محمدا رسول الله - syahaadat an laa ilaaha illallaah wa syahaadat anna Muhammadan rasuulullaah) merupakan inti dari keislaman. Dalam pengertian simbolis, ini adalah fondasi utama.

Tiga Rukun Iman

Tiga Rukun Iman (أركان الإيمان - arkaan al-imaan) juga merupakan konsep fundamental: Iman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari Kiamat, dan Qadha serta Qadar. Meskipun ada enam poin, sering kali dikategorikan menjadi tiga kelompok besar, atau merujuk pada tiga pilar utama iman dalam diskusi.

Angka dalam Ungkapan Idiomatik

Bahasa Arab penuh dengan ungkapan idiomatik di mana angka digunakan secara metaforis.

Memahami konteks di mana angka-angka ini digunakan adalah kunci untuk mengapresiasi nuansa bahasa Arab. Hitungan bertingkat, baik dalam struktur numerik maupun makna simbolis, memberikan lapisan kedalaman yang menarik untuk dipelajari.

Kesimpulan

Belajar tentang hitungan bertingkat dalam bahasa Arab membuka pintu pemahaman yang lebih luas. Ini bukan sekadar menghafal angka, melainkan memahami bagaimana angka membentuk struktur bahasa, budaya, dan bahkan keyakinan. Dari kombinasi sederhana puluhan dan satuan hingga makna simbolis angka dalam tradisi, bahasa Arab terus menawarkan pelajaran yang berharga bagi siapa pun yang tertarik.

🏠 Homepage