Bagi para peternak, mengetahui usia pasti seekor sapi merupakan informasi krusial yang memengaruhi berbagai keputusan, mulai dari manajemen pakan, program reproduksi, hingga kapan sapi tersebut siap untuk dipasarkan. Namun, tidak semua peternak memiliki catatan kelahiran yang akurat untuk setiap hewan ternaknya. Dalam situasi seperti ini, metode tradisional yang telah teruji adalah dengan mengamati kondisi gigi sapi.
Metode menghitung umur sapi dari gigi ini didasarkan pada prinsip bahwa gigi sapi mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Sapi, seperti manusia, memiliki dua set gigi: gigi susu (temporer) yang akan tanggal dan digantikan oleh gigi permanen. Perubahan ini terjadi dalam pola yang dapat diprediksi, menjadikannya indikator usia yang cukup andal.
Gigi sapi adalah struktur keras yang terdiri dari dentin dan enamel. Pertumbuhan dan keausan gigi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk diet, kebiasaan mengunyah, dan tentu saja, usia. Seiring waktu, gigi permanen akan tumbuh, dan permukaannya akan mengalami keausan yang bertambah.
Secara umum, ada dua jenis gigi yang paling diperhatikan dalam penentuan usia sapi: gigi seri (insisors) yang terletak di rahang bawah, dan gigi geraham (molars) yang berfungsi untuk mengunyah. Gigi seri seringkali menjadi fokus utama karena pertumbuhannya lebih mudah diamati.
Berikut adalah gambaran umum tahapan pertumbuhan gigi sapi yang dapat Anda gunakan sebagai panduan:
Pada fase awal kehidupan ini, anak sapi biasanya belum memiliki gigi permanen yang lengkap. Mereka mungkin memiliki beberapa pasang gigi seri susu, atau bahkan belum tumbuh gigi sama sekali. Jika sudah ada, gigi seri susu biasanya terlihat kecil, putih bersih, dan belum menunjukkan tanda-tanda keausan yang signifikan. Sekitar usia 6-12 bulan, sepasang gigi seri susu di tengah rahang bawah mulai goyah dan akan tanggal untuk digantikan gigi permanen.
Di usia ini, sapi mulai mengalami pergantian gigi susu menjadi gigi permanen. Sepasang gigi seri tengah permanen akan mulai tumbuh menggantikan gigi susu yang tanggal. Gigi permanen yang baru tumbuh akan terlihat lebih besar, lebih putih, dan lebih kuat dibandingkan gigi susu. Selama periode ini, sepasang gigi seri permanen di sebelah gigi tengah juga akan mulai tumbuh.
Pergantian gigi berlanjut. Pada usia sekitar 2 tahun, sepasang gigi seri permanen kedua dari tengah sudah menggantikan gigi susu. Menjelang usia 3 tahun, sepasang gigi seri permanen ketiga dari tengah juga akan mulai tumbuh, melengkapi empat pasang gigi seri permanen di rahang bawah. Pada fase ini, gigi-gigi permanen masih terlihat relatif baru dan belum banyak aus.
Pada usia 3.5 hingga 4 tahun, sepasang gigi seri permanen terakhir di sisi luar rahang bawah akan menggantikan gigi susu. Dengan demikian, sapi dewasa yang berusia sekitar 4 tahun biasanya sudah memiliki delapan gigi seri permanen yang lengkap di rahang bawah. Pada usia 4-5 tahun, gigi-gigi ini akan terlihat lebih jelas, ukurannya mulai stabil, namun belum menunjukkan keausan yang drastis. Jarak antar gigi mungkin masih sedikit renggang.
Memasuki usia 5 tahun ke atas, seluruh delapan gigi seri permanen sudah sepenuhnya tumbuh dan mulai mengalami keausan yang terlihat. Permukaan gigi akan menjadi lebih rata, dan seiring bertambahnya usia, celah di antara gigi bisa semakin melebar. Tanda-tanda keausan yang signifikan, seperti permukaan yang tumpul atau aus merata, menjadi indikator utama sapi yang lebih tua.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan saat memeriksa gigi sapi:
Meskipun metode ini merupakan panduan yang sangat berguna, perlu diingat bahwa faktor seperti jenis pakan yang diberikan (pakan kasar cenderung mempercepat keausan gigi) dan kondisi kesehatan sapi secara keseluruhan dapat sedikit memengaruhi perkiraan usia. Namun, dengan latihan dan observasi yang cermat, menghitung umur sapi dari giginya bisa menjadi alat yang efektif dalam manajemen peternakan Anda.