Ilustrasi: Kalender dan Simbol Pasaran Jawa
Di Indonesia, khususnya dalam tradisi Jawa, penentuan hari baik atau perhitungan waktu seringkali merujuk pada sistem penanggalan yang kompleks. Salah satu aspek penting dari sistem ini adalah perhitungan hari dan pasaran Jawa. Kemampuan untuk menghitung hari dan pasaran Jawa tidak hanya penting bagi mereka yang mendalami primbon atau weton, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam budaya lokal. Artikel ini akan mengupas tuntas cara menghitung hari dan pasaran Jawa dengan cara yang mudah dipahami dan tentunya akurat.
Sistem penanggalan Jawa memiliki beberapa komponen kunci. Yang paling mendasar adalah siklus hari dan pasaran. Sehari dalam kalender Masehi memiliki perpaduan antara satu hari dalam seminggu (Senin, Selasa, dst.) dan satu pasaran dalam siklus lima harian. Siklus pasaran ini terdiri dari lima jenis, yaitu:
Setiap hari dalam seminggu memiliki nilai angka tertentu yang kemudian dipadukan dengan nilai angka pasaran. Pemahaman tentang nilai angka ini adalah kunci utama dalam menghitung.
Dalam tradisi perhitungan Jawa, setiap hari dalam seminggu dan setiap pasaran memiliki bobot nilai numerik:
Nilai Angka Hari dalam Seminggu:
Nilai Angka Pasaran:
Perlu dicatat bahwa sistem nilai angka ini bisa bervariasi sedikit tergantung pada sumber primbon atau tradisi lokal yang diikuti. Namun, nilai di atas adalah yang paling umum digunakan.
Menghitung hari dan pasaran Jawa dapat dilakukan dengan dua cara utama: menghitung mundur dari tanggal yang sudah diketahui atau menghitung maju untuk mencari hari dan pasaran tertentu.
Misalkan Anda ingin mengetahui hari dan pasaran untuk tanggal 17 Agustus 2024.
Metode ini sedikit lebih kompleks dan seringkali melibatkan tabel atau referensi kalender Jawa yang sudah ada. Namun, prinsip dasarnya adalah menggunakan siklus 7 hari dan 5 pasaran.
Anda perlu mencari kombinasi hari dan pasaran yang berulang setiap 35 hari (7 hari x 5 pasaran). Misalnya, jika Anda tahu suatu peristiwa penting terjadi pada hari Senin Kliwon, Anda bisa mencari kejadian serupa di masa lalu atau masa depan dengan menambahkan atau mengurangkan kelipatan 35 hari dari tanggal yang sudah diketahui.
Perhitungan hari dan pasaran Jawa bukan sekadar tradisi usang. Dalam budaya Jawa, penentuan hari dan pasaran ini memiliki berbagai tujuan:
Meskipun di era modern banyak orang beralih pada kalender Masehi, sistem perhitungan hari dan pasaran Jawa tetap relevan bagi sebagian masyarakat. Dengan kemajuan teknologi, kini banyak tersedia aplikasi atau situs web yang dapat membantu menghitung hari dan pasaran Jawa secara otomatis, memudahkan siapa saja untuk mengakses informasi ini tanpa perlu melakukan perhitungan manual yang rumit.
Dengan memahami dasar-dasar dan metode perhitungan ini, Anda kini memiliki bekal untuk menafsirkan atau bahkan menghitung sendiri kombinasi hari dan pasaran Jawa. Ini adalah cara yang menarik untuk terhubung dengan akar budaya dan tradisi yang kaya di Indonesia.