Panduan Lengkap: Cara Efektif Hitung EWS

Dalam dunia medis, pemantauan kondisi pasien secara dini dan akurat adalah kunci untuk memberikan penanganan yang tepat waktu dan efektif. Salah satu metode yang telah terbukti andal dalam menilai tingkat keparahan kondisi pasien, terutama dalam kasus penurunan fungsi vital tubuh, adalah dengan menggunakan Early Warning Score (EWS). Sistem EWS ini dirancang untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko memburuk kondisinya sebelum terjadi kejadian yang lebih serius, seperti henti jantung atau kegagalan organ. Memahami cara melakukan perhitungan EWS dengan benar sangatlah penting bagi tenaga medis.

Apa Itu EWS dan Mengapa Penting?

EWS adalah sebuah sistem skoring yang memanfaatkan parameter fisiologis dasar pasien untuk memberikan indikasi objektif mengenai tingkat risiko klinis. Parameter yang umum digunakan dalam perhitungan EWS meliputi frekuensi pernapasan, saturasi oksigen, penggunaan oksigen tambahan, tekanan darah sistolik, denyut nadi, tingkat kesadaran (biasanya dinilai dengan skala AVPU - Alert, Verbal, Pain, Unresponsive), dan suhu tubuh. Setiap parameter diberi skor berdasarkan seberapa jauh nilainya menyimpang dari rentang normal. Semakin tinggi skor yang dihasilkan, semakin besar pula risiko pasien mengalami perburukan klinis.

Kepentingan utama EWS terletak pada kemampuannya untuk bertindak sebagai alat peringatan dini. Dengan memantau skor EWS secara berkala, tenaga medis dapat mendeteksi perubahan halus dalam kondisi pasien yang mungkin terlewatkan jika hanya mengandalkan pengamatan subjektif. Deteksi dini ini memungkinkan intervensi medis yang lebih cepat, seperti meningkatkan frekuensi pemantauan, memanggil dokter, atau melakukan tindakan medis segera lainnya. Hal ini secara signifikan dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pasien, serta mengurangi durasi perawatan di rumah sakit.

Komponen Utama dalam Perhitungan EWS

Setiap sistem EWS mungkin memiliki sedikit variasi dalam parameter dan rentang nilainya, namun komponen intinya serupa. Berikut adalah parameter yang paling sering dimasukkan dalam perhitungan EWS:

Frekuensi Pernapasan: Jumlah napas per menit. Peningkatan atau penurunan yang signifikan dari normal menunjukkan masalah pernapasan.
Saturasi Oksigen (SpO2): Persentase oksigen dalam darah. Kadar yang rendah menandakan kesulitan dalam pertukaran gas.
Penggunaan Oksigen Tambahan: Apakah pasien membutuhkan bantuan oksigen dari luar (misalnya, kanula nasal, masker oksigen).
Tekanan Darah Sistolik: Angka atas pada pembacaan tekanan darah. Nilai yang sangat tinggi atau rendah dapat mengindikasikan ketidakstabilan kardiovaskular.
Denyut Nadi: Jumlah denyut jantung per menit. Perubahan drastis dari normal bisa menjadi indikator masalah jantung atau sirkulasi.
Tingkat Kesadaran: Penilaian seberapa responsif pasien terhadap rangsangan. Perubahan kesadaran sering kali merupakan tanda peringatan dini yang serius.
Suhu Tubuh: Suhu inti tubuh. Demam tinggi atau hipotermia bisa menjadi indikator infeksi atau masalah fisiologis lainnya.

Langkah-Langkah Melakukan Hitung EWS

Melakukan perhitungan EWS melibatkan langkah-langkah yang terstruktur dan akurat. Berikut adalah panduan umum yang dapat Anda ikuti:

1. Ukur Parameter Fisiologis

Pertama, ukur semua parameter fisiologis yang relevan sesuai dengan protokol EWS yang berlaku di fasilitas Anda. Pastikan alat yang digunakan terkalibrasi dengan baik dan metode pengukuran dilakukan dengan benar.

2. Tentukan Skor untuk Setiap Parameter

Setelah mendapatkan nilai pengukuran, rujuk ke tabel skor EWS yang tersedia. Setiap nilai pengukuran akan dikonversi menjadi skor tertentu berdasarkan seberapa jauh ia menyimpang dari rentang normal. Contohnya:

Jika frekuensi pernapasan kurang dari 8 kali/menit, skornya mungkin 3.
Jika frekuensi pernapasan antara 9-11 kali/menit, skornya mungkin 1.
Jika frekuensi pernapasan antara 12-20 kali/menit (normal), skornya 0.
Dan seterusnya untuk setiap parameter.

Perlu diingat bahwa beberapa parameter, seperti penggunaan oksigen tambahan, mungkin hanya memiliki skor 2 jika digunakan, dan 0 jika tidak. Skala kesadaran AVPU juga memiliki skor spesifik untuk Alert (0), Verbal (1), Pain (2), dan Unresponsive (3).

3. Jumlahkan Semua Skor

Setelah Anda menentukan skor untuk masing-masing parameter, jumlahkan semua skor tersebut. Total skor EWS ini akan memberikan gambaran objektif mengenai kondisi pasien.

4. Interpretasikan Total Skor EWS

Setiap rentang skor EWS memiliki implikasi klinis yang berbeda dan menentukan tindakan selanjutnya. Umumnya:

Skor Rendah (misalnya, 0-3): Pasien mungkin dalam kondisi stabil, namun tetap perlu dipantau secara berkala sesuai kebijakan.
Skor Sedang (misalnya, 4-6): Menunjukkan peningkatan risiko. Pemantauan lebih sering diperlukan, dan dokter mungkin perlu diberitahu.
Skor Tinggi (misalnya, lebih dari 6): Mengindikasikan risiko tinggi perburukan klinis. Intervensi segera, pemanggilan tim medis darurat, atau transfer ke unit perawatan intensif sering kali diperlukan.

Penting untuk selalu mengikuti panduan institusi Anda mengenai tindakan spesifik yang harus diambil berdasarkan total skor EWS.

Tips Penting Saat Melakukan Hitung EWS

Untuk memastikan keakuratan dan efektivitas penggunaan EWS, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan:

Konsistensi: Lakukan pengukuran dan perhitungan EWS secara konsisten pada interval waktu yang telah ditentukan.
Akurasi Pengukuran: Pastikan setiap pengukuran dilakukan dengan benar dan alat yang digunakan akurat.
Pemahaman Mendalam: Seluruh staf medis harus memiliki pemahaman yang baik tentang protokol EWS dan cara interpretasi skornya.
Komunikasi: Laporkan skor EWS secara jelas dan tepat waktu kepada tim medis yang bertanggung jawab.
Bukan Pengganti Penilaian Klinis: EWS adalah alat bantu. Penilaian klinis menyeluruh oleh tenaga medis tetap menjadi komponen terpenting dalam perawatan pasien.

Dengan menerapkan sistem EWS secara cermat, kita dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas keselamatan pasien dan meminimalkan risiko kejadian yang tidak diinginkan. Perhitungan EWS yang akurat adalah langkah awal yang krusial dalam memberikan perawatan yang optimal.