Panduan Lengkap: Cara Hitung Defisit Kalori untuk Menurunkan Berat Badan

Energi Masuk
<
Energi Keluar (Kalori)

Gambar: Ilustrasi sederhana yang menunjukkan keseimbangan energi untuk defisit kalori.

Menurunkan berat badan sering kali menjadi tujuan banyak orang demi kesehatan dan penampilan. Salah satu konsep kunci yang perlu dipahami dalam proses ini adalah defisit kalori. Namun, bagaimana cara menghitungnya dengan tepat? Artikel ini akan membimbing Anda langkah demi langkah.

Apa Itu Defisit Kalori?

Secara sederhana, defisit kalori terjadi ketika jumlah kalori yang Anda bakar lebih besar daripada jumlah kalori yang Anda konsumsi. Tubuh kita membutuhkan energi (kalori) dari makanan dan minuman untuk menjalankan fungsi-fungsi vital seperti bernapas, berpikir, bergerak, dan mempertahankan suhu tubuh. Ketika asupan kalori lebih sedikit dari yang dibutuhkan, tubuh akan mulai menggunakan cadangan energi yang tersimpan, yaitu lemak, untuk memenuhi kebutuhannya. Inilah yang kemudian mengarah pada penurunan berat badan.

Mengapa Menghitung Defisit Kalori Penting?

Tanpa pemahaman yang benar mengenai kebutuhan kalori harian dan bagaimana menciptakan defisit yang sehat, upaya menurunkan berat badan bisa menjadi sia-sia atau bahkan membahayakan. Menghitung defisit kalori membantu Anda untuk:

Langkah-Langkah Menghitung Defisit Kalori

Untuk menghitung defisit kalori, Anda perlu mengetahui dua komponen utama: Angka Kebutuhan Kalori Harian (Total Daily Energy Expenditure/TDEE) dan jumlah kalori yang ingin Anda kurangi.

1. Hitung Angka Kebutuhan Kalori Harian (TDEE)

TDEE adalah total kalori yang dibakar tubuh Anda dalam sehari, termasuk kalori yang dibakar saat istirahat (Basal Metabolic Rate/BMR) dan aktivitas fisik.

a. Hitung Basal Metabolic Rate (BMR)

BMR adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi dasar saat istirahat total. Anda bisa menggunakan rumus berikut (Rumus Mifflin-St Jeor, yang dianggap paling akurat):

Contoh: Seorang wanita berusia 30 tahun, dengan berat 60 kg dan tinggi 165 cm:

BMR = (10 x 60) + (6.25 x 165) - (5 x 30) - 161

BMR = 600 + 1031.25 - 150 - 161

BMR = 1320.25 kalori

b. Hitung Tingkat Aktivitas Fisik (Activity Factor)

Setelah mendapatkan BMR, kalikan dengan faktor aktivitas Anda:

Contoh lanjutan: Jika wanita dalam contoh sebelumnya berolahraga sedang (3-5 hari/minggu), maka TDEE-nya adalah:

TDEE = 1320.25 x 1.55 = 2046.39 kalori

Jadi, tubuhnya membutuhkan sekitar 2046 kalori per hari untuk mempertahankan berat badan.

2. Tentukan Defisit Kalori yang Diinginkan

Untuk menurunkan berat badan, Anda perlu menciptakan defisit kalori. Satu kilogram lemak tubuh setara dengan sekitar 7700 kalori. Penurunan berat badan yang sehat dan berkelanjutan umumnya disarankan sekitar 0.5 hingga 1 kg per minggu. Ini berarti Anda perlu menciptakan defisit sekitar 500 hingga 1000 kalori per hari.

Penting: Jangan pernah mengonsumsi kalori di bawah 1200 kalori untuk wanita atau 1500 kalori untuk pria tanpa pengawasan medis, karena dapat membahayakan kesehatan.

Membuat Defisit Kalori yang Efektif

Setelah mengetahui target kalori harian Anda, fokuslah pada dua cara utama untuk mencapainya:

a. Mengurangi Asupan Kalori

Ini melibatkan pemilihan makanan yang lebih sehat, rendah kalori namun tetap padat nutrisi. Prioritaskan:

Hindari atau batasi minuman manis, makanan olahan, dan camilan tinggi gula serta lemak jenuh.

b. Meningkatkan Pembakaran Kalori (Aktivitas Fisik)

Selain diet, aktivitas fisik adalah kunci. Lakukan kombinasi:

Setiap langkah kecil dalam meningkatkan aktivitas fisik akan berkontribusi pada defisit kalori Anda.

Tips Tambahan untuk Sukses

Menghitung defisit kalori adalah langkah awal yang baik, namun konsistensi adalah kunci keberhasilan jangka panjang. Ingatlah beberapa tips berikut:

Coba Kalkulator TDEE Gratis
🏠 Homepage