Tahun Baru Imlek adalah momen penuh kegembiraan, reuni keluarga, dan tentu saja, tradisi berbagi rezeki melalui amplop merah yang dikenal sebagai angpao. Bagi banyak orang, menentukan berapa banyak uang yang harus dimasukkan ke dalam angpao seringkali menjadi dilema tersendiri. Pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah mengenai harga angpao Imlek—bukan harga amplopnya, melainkan nominal uang di dalamnya.
Penentuan nominal angpao bukanlah sekadar soal nominal fantastis, melainkan sarat akan makna filosofis dan pertimbangan sosial. Angpao melambangkan harapan baik, keberuntungan, dan pengharapan agar penerima (terutama anak-anak dan mereka yang belum menikah) mendapatkan kemakmuran di tahun yang baru. Oleh karena itu, nominal yang dipilih haruslah 'baik' dan terhindar dari angka-angka yang dianggap sial.
Faktor yang Mempengaruhi Nominal Angpao
Tidak ada patokan baku mengenai berapa isi ideal dari sebuah angpao Imlek. Nominal sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor penting berikut:
Hubungan dengan Penerima: Ini adalah faktor penentu utama. Angpao untuk keponakan jauh tentu berbeda dengan angpao untuk anak kandung sendiri atau kemenakan yang sangat dekat.
Status Sosial Pemberi dan Penerima: Dalam lingkungan sosial tertentu, diharapkan nominal angpao sepadan dengan kemampuan finansial si pemberi, namun juga memberikan 'harga diri' yang pantas bagi penerima.
Budaya Daerah/Keluarga: Beberapa keluarga memiliki tradisi nominal tertentu. Misalnya, di beberapa komunitas, angka 8 (melambangkan kemakmuran) sangat disukai, sementara di komunitas lain, nominal genap mungkin lebih diutamakan.
Nilai Keberuntungan Angka: Dalam kebudayaan Tionghoa, angka genap umumnya lebih disukai daripada ganjil. Angka 4 (empat) harus dihindari karena bunyinya mirip dengan 'mati'. Angka 8 (delapan) dan 6 (enam) sangat populer.
Tren dan Kisaran Harga Angpao Imlek
Meskipun nominal bersifat personal, ada tren umum yang bisa dijadikan acuan saat mempersiapkan harga angpao Imlek. Kisaran ini biasanya disesuaikan dengan daya beli dan inflasi tahunan.
Untuk anak-anak (keponakan jauh atau anak teman):
Nominal awal seringkali berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 50.000. Ini adalah bentuk ucapan selamat yang sopan tanpa membebani pemberi.
Untuk keponakan dekat atau anak kandung:
Nominal akan jauh lebih besar, seringkali dimulai dari Rp 100.000 ke atas. Nominal yang mengandung angka keberuntungan seperti Rp 168.000, Rp 268.000, atau bahkan Rp 888.000 sering dipilih untuk menunjukkan harapan kemakmuran tertinggi.
Untuk orang tua atau sesepuh (Angpao dari generasi muda):
Pemberian angpao kepada orang tua (disebut Ya Sui Qian jika diberikan kepada lansia) bertujuan sebagai doa restu kesehatan dan panjang umur. Nominal di sini seringkali lebih besar dan biasanya nominal bulat atau yang mengandung angka 8, misalnya Rp 500.000 atau Rp 1.000.000.
Tips Memilih Nominal yang Tepat
Agar momen pembagian angpao berjalan lancar dan penuh makna, perhatikan beberapa tips berikut saat menentukan nominal:
Jangan Terlalu Memaksakan Diri: Angpao adalah tentang memberi, bukan tentang pamer kekayaan. Berikan sesuai kemampuan agar Anda tidak merasa terbebani secara finansial di sisa tahun.
Perhatikan Amplopnya: Desain angpao juga penting. Amplop yang mewah dan bertema tahun shio saat ini mungkin membenarkan sedikit kenaikan nominal, namun jangan biarkan amplop mengalahkan isi doanya.
Konsistensi Tahun Lalu: Jika Anda membagikan angpao ke lingkaran yang sama setiap tahun, usahakan kenaikan nominal tidak terlalu drastis, kecuali ada perubahan signifikan dalam kondisi finansial Anda. Kenaikan kecil (misalnya Rp 10.000 atau Rp 20.000 dari tahun sebelumnya) sudah cukup menunjukkan perhatian.
Hindari Angka '4': Sekali lagi, angka 4 sangat dihindari karena pengucapannya yang mirip kematian dalam dialek Hokkien dan Mandarin.
Pada akhirnya, harga angpao Imlek yang sesungguhnya tidak terletak pada lembaran uangnya, melainkan pada tulusnya doa dan harapan baik yang diselipkan di dalamnya. Selamat merayakan Tahun Baru Imlek dengan penuh sukacita dan keberuntungan!