Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) merupakan bagian integral dari paket laporan keuangan entitas pemerintah. CALK berfungsi sebagai penjelasan naratif yang melengkapi dan memberikan konteks lebih mendalam terhadap angka-angka yang disajikan dalam neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Tanpa CALK, informasi keuangan yang disajikan mungkin kurang transparan dan sulit dipahami oleh para pengguna laporan, baik itu masyarakat, legislatif, maupun auditor.
Kewajiban penyusunan CALK diatur berdasarkan standar akuntansi pemerintah yang berlaku. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pengguna laporan keuangan memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai basis akuntansi yang digunakan, asumsi signifikan yang dibuat, serta rincian aset, liabilitas, dan ekuitas yang mungkin tidak dapat diungkapkan sepenuhnya dalam bentuk tabel angka.
Visualisasi konsep transparansi laporan keuangan.
Contoh catatan atas laporan keuangan pemerintah mencakup beberapa komponen standar yang wajib diungkapkan. Keakuratan dan kelengkapan pengungkapan ini sangat menentukan kualitas akuntabilitas publik. Berikut adalah poin-poin utama yang harus ada:
Bagian ini menjelaskan kerangka pelaporan keuangan yang digunakan. Di Indonesia, ini biasanya merujuk pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual. Pengungkapan mencakup kebijakan akuntansi spesifik yang diadopsi oleh entitas tersebut, seperti metode pengakuan pendapatan dan beban, serta perlakuan terhadap aset tetap dan investasi.
Ini adalah inti dari penjelasan kebijakan. Contohnya meliputi:
Setiap pos material dalam laporan keuangan harus dijelaskan secara rinci di CALK. Jika terdapat saldo signifikan pada aset atau liabilitas yang memerlukan klarifikasi, hal ini diuraikan di sini. Contoh paling umum adalah rincian saldo utang jangka panjang, pinjaman yang diterima, atau rincian dana cadangan.
Pengungkapan mengenai komitmen yang belum dilaksanakan (misalnya, kontrak pengadaan barang dan jasa yang sudah ditandatangani) dan potensi kewajiban (kontinjensi) seperti gugatan hukum yang sedang berjalan sangat penting. Hal ini memberikan pandangan prospektif mengenai beban keuangan masa depan entitas pemerintah tersebut.
Bagi pengguna laporan keuangan, CALK adalah "peta jalan" untuk menafsirkan data angka. Sebagai contoh, jika Laporan Realisasi Anggaran menunjukkan surplus besar, CALK akan menjelaskan apakah surplus tersebut berasal dari penundaan pembayaran kewajiban (yang mungkin menimbulkan masalah di tahun berikutnya) atau dari efisiensi operasional yang berkelanjutan.
Fokus pada contoh catatan atas laporan keuangan pemerintah seringkali menyoroti isu-isu spesifik sektor publik, seperti:
Kepatuhan terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas menuntut agar setiap asumsi yang mempengaruhi angka laporan disajikan secara eksplisit. CALK yang disusun dengan baik akan meminimalkan potensi salah tafsir dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan keuangan negara atau daerah. Kegagalan dalam menyajikan pengungkapan yang memadai dapat menyebabkan laporan keuangan dianggap tidak wajar oleh auditor.