Anggaran persediaan adalah salah satu pilar utama dalam manajemen keuangan dan operasional bisnis. Tanpa perencanaan yang matang mengenai berapa banyak stok yang harus dibeli, disimpan, dan kapan harus memesan ulang, perusahaan berisiko mengalami kerugian signifikan. Persediaan yang terlalu banyak (overstock) akan mengikat modal kerja yang seharusnya bisa digunakan untuk investasi lain, sekaligus meningkatkan biaya penyimpanan (carrying costs) dan risiko keusangan. Sebaliknya, persediaan yang terlalu sedikit (stockout) dapat menyebabkan hilangnya peluang penjualan dan menurunkan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, contoh anggaran persediaan yang efektif harus mampu menyeimbangkan antara permintaan pasar yang dinamis dengan kapasitas keuangan perusahaan. Anggaran ini berfungsi sebagai peta jalan yang mengarahkan departemen pembelian untuk melakukan pengadaan barang sesuai kebutuhan proyeksi penjualan di masa mendatang.
Ilustrasi Keseimbangan Stok dan Keuangan
Pembuatan anggaran persediaan yang solid memerlukan data historis serta proyeksi yang realistis. Berikut adalah beberapa komponen kunci yang harus dipertimbangkan saat membuat contoh anggaran persediaan:
Salah satu pendekatan populer untuk menentukan berapa banyak yang harus dipesan adalah menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ). Meskipun EOQ lebih merupakan model penentuan kuantitas, hasilnya sangat memengaruhi struktur anggaran persediaan Anda.
Misalnya, sebuah perusahaan retail ingin menganggarkan pembelian unit produk X. Data yang dimiliki adalah:
Rumus EOQ adalah: $\sqrt{ (2 \times D \times S) / H }$
$\text{EOQ} = \sqrt{ (2 \times 10.000 \times 50.000) / 5.000 } = \sqrt{200.000.000 / 5.000} = \sqrt{40.000} = 200 \text{ unit}$.
Berdasarkan contoh anggaran persediaan ini, perusahaan sebaiknya memesan sebanyak 200 unit setiap kali melakukan pemesanan. Dengan permintaan tahunan 10.000 unit, perusahaan akan melakukan $10.000 / 200 = 50$ kali pemesanan dalam setahun.
Total Biaya Persediaan Tahunan (yang harus dianggarkan) akan menjadi:
(Catatan: Perhitungan biaya penyimpanan total lebih kompleks, namun untuk tujuan anggaran sederhana, fokus pada total biaya pemesanan dan biaya penyimpanan rata-rata sangat membantu.)
Membuat anggaran hanyalah setengah perjuangan. Mengimplementasikannya sambil memitigasi risiko adalah bagian yang lebih sulit. Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa contoh anggaran persediaan Anda tetap relevan adalah dengan melakukan tinjauan berkala, misalnya triwulanan.
Pastikan Anda mengintegrasikan data dari departemen penjualan dan produksi. Jika ada kampanye pemasaran besar yang direncanakan, anggaran persediaan harus disesuaikan ke atas sebelum kampanye diluncurkan. Sebaliknya, jika rantai pasok global mengalami hambatan (seperti isu logistik), perusahaan mungkin perlu menganggarkan dana lebih besar untuk menahan stok pengaman yang lebih tinggi dari biasanya, meskipun ini berarti meningkatkan biaya penyimpanan sementara. Fleksibilitas dalam anggaran adalah kunci keberhasilan dalam lingkungan bisnis modern yang penuh ketidakpastian.