Anggrek Dendrobium merupakan salah satu jenis anggrek hibrida yang paling populer dan mudah dibudidayakan di Indonesia. Keindahan bunganya yang beraneka ragam warna serta ketahanannya membuat banyak pemula tertarik untuk memilikinya. Namun, agar Dendrobium Anda rajin berbunga dan tumbuh subur, diperlukan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan spesifiknya. Perawatan yang tepat adalah kunci utama untuk mendapatkan koleksi bunga yang memukau.
1. Pencahayaan: Kunci Pembungaan
Kebutuhan cahaya pada Dendrobium sedikit berbeda dibandingkan anggrek jenis lain. Mereka memerlukan intensitas cahaya yang cukup tinggi namun tidak boleh langsung terpapar sinar matahari terik pada siang hari, terutama saat musim kemarau. Idealnya, Dendrobium membutuhkan sinar matahari pagi hingga pukul 10 pagi. Jika terlalu teduh, tanaman akan cenderung menghasilkan daun yang rimbun tetapi bunganya minim atau bahkan tidak ada sama sekali.
2. Media Tanam yang Tepat
Media tanam untuk Dendrobium harus memiliki drainase yang sangat baik. Akar anggrek tidak suka tergenang air karena akan menyebabkan pembusukan. Media yang umum digunakan adalah campuran kulit kayu pinus (bark), arang sekam, atau pecahan genting dicampur sedikit pakis. Pastikan media tidak terlalu padat agar sirkulasi udara menuju akar berjalan lancar.
Penggantian media tanam sebaiknya dilakukan setiap 1 hingga 2 tahun sekali, atau ketika media mulai lapuk dan menyimpan terlalu banyak air.
3. Penyiraman yang Terukur
Ini adalah aspek yang paling sering menjadi penyebab kegagalan perawatan. Frekuensi penyiraman harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan (kelembapan, suhu) dan media tanam. Pada umumnya, siramlah ketika media tanam sudah mulai kering. Jangan biarkan media menjadi kering kerontang terlalu lama, tetapi hindari juga penyiraman berlebihan.
4. Pemupukan Rutin untuk Stimulasi Bunga
Pemupukan sangat krusial untuk mendorong fase generatif (pembungaan). Gunakan pupuk NPK seimbang (misalnya 20-20-20) saat fase pertumbuhan vegetatif (pertumbuhan batang semu dan daun). Namun, ketika tanaman mulai memasuki fase pembungaan atau ketika ada tanda-tanda munculnya spike (tangkai bunga), ganti formula pupuk menjadi yang tinggi Fosfor (P) dan Kalium (K), seperti pupuk MKP (Monopotassium Phosphate).
Lakukan pemupukan dengan dosis setengah kekuatan (half strength) dari anjuran kemasan, namun lakukan lebih sering (misalnya, seminggu sekali) agar nutrisi terserap optimal.
5. Mengenali Siklus Istirahat (Dormancy)
Beberapa jenis Dendrobium (terutama tipe *nobile*) memerlukan periode istirahat singkat untuk memicu pembungaan. Periode ini biasanya ditandai dengan sedikit menguningnya ujung daun dan penurunan frekuensi penyiraman drastis (sekitar 2-3 minggu sekali) setelah batang semu dewasa terbentuk. Saat periode istirahat ini, hindari pemupukan sama sekali.
Setelah periode kering dilewati dan suhu udara mulai sedikit menurun (seringkali di akhir tahun), segera tingkatkan kembali penyiraman dan berikan pupuk tinggi P/K. Proses ini akan merangsang pembungaan yang spektakuler.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pastikan sirkulasi udara di sekitar tanaman baik untuk mencegah serangan jamur, terutama pada pangkal batang atau akar. Hama yang sering menyerang adalah kutu sisik dan tungau. Semprotkan insektisida atau fungisida sistemik jika terlihat tanda-tanda serangan. Isolasi tanaman yang terinfeksi agar tidak menyebar ke koleksi lainnya.
Dengan memperhatikan kelima faktor utama ini—cahaya yang cukup, media yang drainatif, penyiraman yang pas, nutrisi yang tepat, serta pemahaman siklus hidupnya—anggrek Dendrobium kesayangan Anda pasti akan memberikan hadiah berupa hamparan bunga yang indah dan mempesona.