Cara Menyeduh Angkak untuk Mendukung Pemulihan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Meskipun pengobatan medis adalah langkah utama, banyak orang mencari pengobatan herbal sebagai pendukung pemulihan. Salah satu herbal yang populer digunakan adalah angkak, atau beras ragi merah.
Apa itu Angkak?
Angkak, yang juga dikenal sebagai beras ragi merah, adalah produk fermentasi beras yang menggunakan jamur Monascus purpureus. Jamur ini memberikan warna merah ceri yang khas pada beras dan menghasilkan senyawa bioaktif yang dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk potensi dalam membantu meningkatkan jumlah trombosit.
Manfaat Angkak untuk Demam Berdarah
Dalam konteks Demam Berdarah Dengue, angkak seringkali dikonsumsi dengan harapan dapat membantu menaikkan jumlah trombosit yang biasanya menurun drastis pada penderita DBD. Penurunan trombosit ini menjadi salah satu penyebab utama komplikasi serius pada DBD. Meskipun penelitian ilmiah yang kuat dan berskala besar mengenai efektivitas angkak dalam meningkatkan trombosit pada manusia masih terbatas, banyak anekdot dan pengalaman positif dari masyarakat yang mendorong penggunaannya sebagai terapi pendukung.
Selain dugaan pengaruhnya terhadap trombosit, angkak juga dipercaya memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat membantu tubuh dalam melawan infeksi dan mengurangi peradangan.
Cara Menyeduh Angkak yang Benar
Menyeduh angkak cukup sederhana. Namun, penting untuk memperhatikan beberapa hal agar manfaatnya optimal dan aman dikonsumsi. Berikut adalah panduan umum:
Bahan-bahan:
Angkak kering secukupnya (biasanya sekitar 1-2 sendok makan atau sesuai petunjuk kemasan).
Air bersih (sekitar 300-500 ml).
Madu atau gula batu (opsional, untuk pemanis).
Langkah-langkah Menyeduh:
Persiapan Angkak: Pastikan angkak yang Anda gunakan berkualitas baik dan berasal dari sumber terpercaya. Cuci bersih angkak dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang mungkin menempel.
Perebusan: Masukkan angkak yang sudah dicuci ke dalam panci. Tambahkan air bersih sesuai takaran.
Memasak: Rebus angkak dengan api kecil hingga mendidih. Biarkan mendidih selama sekitar 10-15 menit. Selama proses perebusan, air akan berubah warna menjadi merah pekat khas angkak.
Penyaringan: Setelah direbus, saring air rebusan angkak menggunakan saringan halus untuk memisahkan ampasnya. Anda akan mendapatkan air rebusan angkak yang berwarna merah.
Penyajian: Biarkan air rebusan angkak agak dingin hingga mencapai suhu yang nyaman untuk diminum. Jika diinginkan, tambahkan madu atau gula batu sebagai pemanis. Hindari menambahkan gula berlebihan.
Tips Tambahan dan Perhatian
Dosis: Dosis penggunaan angkak bisa bervariasi. Sebaiknya ikuti petunjuk pada kemasan produk angkak yang Anda beli atau konsultasikan dengan ahli herbal.
Konsistensi: Untuk hasil yang optimal, angkak sebaiknya dikonsumsi secara rutin, misalnya 1-2 kali sehari, selama masa pemulihan.
Kualitas Angkak: Pilih angkak yang memiliki warna merah cerah dan aroma khas. Hindari angkak yang berwarna pucat atau berbau apek.
Interaksi Obat: Angkak dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, terutama obat pengencer darah. Jika Anda sedang mengonsumsi obat resep dokter, sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi angkak.
Bukan Pengganti Pengobatan Medis: Penting untuk diingat bahwa angkak adalah terapi pendukung. Angkakbukan pengganti pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter. Penderita DBD harus segera mencari pertolongan medis profesional dan mengikuti anjuran dokter.
Efek Samping: Meskipun umumnya aman, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan seperti sakit kepala atau gangguan pencernaan. Jika ini terjadi, hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan ahli.
Mengonsumsi angkak bisa menjadi salah satu cara alami untuk mendukung proses pemulihan dari Demam Berdarah Dengue. Dengan cara penyeduhan yang benar dan perhatian pada kualitas serta konsultasi medis, angkak dapat memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan Anda.
Artikel ini hanya bersifat informatif dan edukatif. Informasi yang disajikan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, diagnosis, atau pengobatan profesional medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi mengenai kondisi medis Anda.