Mengelola anggaran bahan baku adalah salah satu pilar utama dalam kesuksesan operasional bisnis manufaktur, kuliner, atau kerajinan. Ketidakakuratan dalam perhitungan dapat menyebabkan pemborosan (overstocking) atau kerugian produksi (stockout). Untuk memastikan efisiensi biaya dan kelancaran produksi, pemahaman mendalam mengenai cara menghitung anggaran bahan baku sangatlah krusial.
Anggaran bahan baku adalah estimasi biaya yang diperlukan untuk membeli semua bahan mentah yang dibutuhkan selama periode tertentu, sesuai dengan rencana produksi yang telah ditetapkan.
Langkah Awal: Memahami Kebutuhan Produksi
Sebelum menghitung biaya, Anda harus mengetahui volume produksi yang direncanakan. Angka ini biasanya berasal dari ramalan penjualan (forecasting).
1. Menghitung Kebutuhan Material per Unit Produk
Setiap produk memiliki resep atau spesifikasi material. Hitung secara akurat berapa banyak setiap jenis bahan baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk akhir. Contohnya, untuk membuat satu kue bolu dibutuhkan 200 gram tepung terigu.
2. Menentukan Total Kebutuhan Bahan Baku
Kalikan kebutuhan material per unit dengan total unit yang akan diproduksi. Jangan lupa menambahkan faktor penyusutan atau material sisa (scrap rate) yang wajar dalam proses produksi Anda.
Langkah Kedua: Memasukkan Faktor Biaya
Setelah mengetahui berapa banyak bahan yang dibutuhkan (kuantitas), saatnya menghitung anggarannya dalam bentuk moneter.
3. Menentukan Harga Beli Bahan Baku
Kumpulkan harga terbaru dari semua pemasok bahan baku. Penting untuk mencatat harga bersih setelah diskon (jika ada) dan mempertimbangkan biaya tambahan seperti pajak pembelian atau biaya pengiriman (freight cost).
4. Menghitung Anggaran Pembelian Bahan Baku
Ini adalah langkah inti dalam cara menghitung anggaran bahan baku. Kalikan total kuantitas bahan baku yang dibutuhkan dengan harga per unit bahan baku tersebut.
Contoh Praktis Perhitungan Anggaran
Misalnya, sebuah perusahaan sepatu merencanakan produksi 1.000 pasang sepatu kulit bulan depan. Setiap sepatu membutuhkan 0.5 meter kulit, dan harga beli kulit adalah Rp 50.000 per meter.
- Kebutuhan Kulit Total (mentah): 1.000 pasang x 0.5 meter/pasang = 500 meter.
- Asumsi Biaya Tambahan (Pengiriman): Rp 500.000.
- Anggaran Biaya Kulit: 500 meter x Rp 50.000/meter = Rp 25.000.000.
- Total Anggaran Bahan Baku Kulit (termasuk pengiriman): Rp 25.000.000 + Rp 500.000 = Rp 25.500.000.
Faktor Penting Lain yang Mempengaruhi Anggaran
Perhitungan yang akurat tidak hanya bergantung pada rumus di atas, tetapi juga pada manajemen inventaris yang baik:
- Persediaan Awal dan Akhir: Anggaran harus memperhitungkan sisa bahan baku yang masih ada di gudang (persediaan awal) dan sisa yang direncanakan tersisa di akhir periode (persediaan akhir). Ini untuk menghindari pembelian berlebihan.
- Lead Time Pemasok: Waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengirimkan bahan baku harus dipertimbangkan agar pembelian dilakukan tepat waktu.
- Fluktuasi Harga: Jika harga bahan baku cenderung naik (misalnya, komoditas), pertimbangkan untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar (jika biaya penyimpanan memungkinkan) atau masukkan margin keamanan dalam anggaran.
- Kualitas Bahan Baku: Bahan baku berkualitas sangat rendah seringkali memerlukan penggunaan material lebih banyak karena tingkat cacat (defect rate) yang tinggi.
Visualisasi Proses Perhitungan
Dengan mengikuti langkah-langkah sistematis ini, perusahaan dapat mengontrol pengeluaran bahan baku, menegosiasikan harga yang lebih baik, serta menyusun anggaran operasional yang lebih realistis dan efektif.