Ilustrasi visualisasi tekanan angin di area dada.
Rasa tidak nyaman, sesak, atau seperti ada gelembung udara yang terperangkap di area dada seringkali dialami banyak orang. Meskipun seringkali tidak berbahaya dan terkait dengan masalah pencernaan, sensasi ini bisa sangat mengganggu. Dalam istilah medis, ini sering dikaitkan dengan gas berlebih di saluran pencernaan bagian atas, seperti refluks asam (GERD) atau penumpukan gas akibat makanan tertentu.
Penting untuk membedakan antara gas pencernaan dan kondisi jantung. Jika rasa sakit dada disertai sesak napas berat, nyeri menjalar ke lengan atau rahang, atau keringat dingin, segera cari bantuan medis darurat. Namun, jika Anda yakin ini hanya masalah gas atau 'angin duduk' biasa, ada beberapa metode efektif untuk mengatasinya.
Posisi tubuh sangat mempengaruhi pergerakan gas dalam sistem pencernaan. Ketika gas terperangkap, mengubah postur dapat membantu memindahkannya keluar, baik melalui sendawa (eruktasi) maupun melalui saluran cerna bawah.
Memijat area perut dapat membantu memecah kantong gas dan memfasilitasi pergerakannya. Fokuskan pijatan di sekitar area perut atas (di bawah tulang rusuk).
Lakukan pijatan searah jarum jam secara perlahan. Gerakan melingkar searah jarum jam meniru jalur alami usus besar, membantu mendorong gas yang terperangkap keluar dari sistem.
Cairan hangat memiliki efek menenangkan pada saluran pencernaan dan dapat membantu melarutkan atau melunakkan gas yang padat.
Teknik pernapasan bukan hanya untuk relaksasi; ini adalah cara langsung untuk memengaruhi tekanan di rongga perut dan dada.
Pernapasan Diafragma: Duduk tegak atau berbaring. Letakkan satu tangan di dada dan satu tangan di perut. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, rasakan perut Anda naik (tangan di perut bergerak keluar, tangan di dada relatif diam). Tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Mengambil napas yang lebih dalam membantu menekan diafragma, yang pada gilirannya memberikan pijatan alami pada organ pencernaan.
Mengeluarkan angin yang sudah terperangkap itu penting, tetapi mencegahnya datang kembali adalah kunci kenyamanan jangka panjang. Penyebab utama gas di dada seringkali adalah kebiasaan makan yang buruk:
Jika sensasi terperangkapnya angin di dada terjadi secara kronis, disertai rasa sakit hebat, atau tidak hilang setelah mencoba metode di atas, konsultasikan dengan dokter untuk menyingkirkan kondisi medis lain yang mungkin mendasarinya.