Petulo Angsle, sebuah hidangan tradisional yang kaya rasa, seringkali menjadi favorit saat cuaca mulai dingin atau sebagai penutup santap malam. Kombinasi antara kue petulo yang lembut, kuah santan gurih, dan siraman gula merah cair menciptakan harmoni rasa yang sulit ditolak. Memasak hidangan ini di rumah sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan, asalkan Anda memahami langkah demi langkahnya. Artikel ini akan memandu Anda dalam menciptakan petulo angsle otentik yang lezat.
Sebelum masuk ke resep, mari kita pahami komponen utamanya. Petulo adalah sejenis kue tradisional yang terbuat dari adonan tepung beras dan santan, biasanya disajikan dalam bentuk gulungan pipih. Sementara itu, 'angsle' merujuk pada kuah pelengkapnya yang kaya rasa. Kuah ini dibuat dari santan yang dimasak dengan gula merah (gula jawa), daun pandan, dan sedikit jahe untuk memberikan kehangatan khas.
Kunci kelezatan petulo angsle terletak pada keseimbangan rasa gurih santan dan manis legit dari gula merah. Jika salah satu terlalu dominan, keharmonisan rasanya akan hilang. Berikut adalah bahan-bahan yang Anda perlukan untuk memulai petualangan kuliner Anda.
Pembuatan petulo memerlukan sedikit ketelitian, terutama dalam mengolah adonan agar teksturnya pas dan tidak mudah hancur saat disajikan.
Campurkan tepung beras, tepung tapioka, dan garam dalam wadah besar. Tuang santan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk menggunakan whisk hingga tidak ada gumpalan. Jika ingin warna hijau, tambahkan pewarna makanan secukupnya dan aduk rata.
Panaskan adonan di atas api sedang sambil terus diaduk. Proses ini harus terus dilakukan seperti membuat bubur sumsum agar santan tidak pecah dan tepung matang merata. Masak hingga adonan mengental, meletup-letup, dan benar-benar kalis (padat dan tidak encer).
Siapkan cetakan khusus petulo (biasanya berupa cetakan panjang dengan lubang-lubang). Ambil sedikit adonan panas menggunakan sendok, lalu masukkan ke dalam cetakan. Tekan perlahan hingga adonan keluar melalui lubang-lubang kecil di ujung cetakan. Kue akan jatuh langsung ke dalam air mendidih yang sudah disiapkan.
Rebus petulo yang sudah dicetak hingga mengapung. Angkat dan segera masukkan ke dalam air dingin (atau air es) agar proses memasak berhenti dan tekstur petulo menjadi kenyal. Setelah dingin, tiriskan petulo dan biarkan hingga siap disajikan.
Kuah angsle harus dimasak terpisah hingga gula larut sempurna dan aromanya keluar.
Dalam panci terpisah, masukkan santan sedang, gula merah sisir, daun pandan, jahe yang sudah dimemarkan, dan sejumput garam. Masak di atas api kecil.
Aduk kuah secara perlahan dan terus-menerus agar santan tidak pecah. Biarkan hingga gula larut sepenuhnya dan kuah mendidih pelan. Koreksi rasa; kuah harus manis legit dengan sedikit aroma jahe dan pandan yang hangat.
Setelah semua komponen siap, saatnya menyajikan hidangan ini. Siapkan mangkuk saji. Letakkan beberapa gulungan petulo di dasar mangkuk. Siram dengan kuah angsle yang masih hangat. Jika suka, Anda bisa menambahkan sedikit taburan kelapa parut sangrai di atasnya untuk menambah tekstur dan aroma.
Petulo Angsle paling nikmat disantap selagi hangat. Rasa manis, gurih, dan sedikit pedas dari jahe akan menghangatkan tubuh Anda. Selamat mencoba membuat resep tradisional ini di rumah!
Meskipun seringkali terlihat sederhana, petulo angsle adalah bukti keahlian kuliner Nusantara dalam memadukan tekstur dan rasa yang memanjakan lidah. Proses pembuatannya memang memerlukan waktu dan kesabaran, namun hasilnya akan sangat setimpal dengan usaha Anda.