Biji Angkak Adalah: Mengenal Lebih Jauh Superfood Merah yang Kaya Manfaat

Dalam dunia kuliner dan pengobatan tradisional, terdapat berbagai macam bahan alami yang telah lama dipercaya memiliki khasiat luar biasa. Salah satu yang cukup populer dan memiliki reputasi baik adalah biji angkak. Mungkin Anda pernah melihatnya dalam bentuk bubuk merah pekat yang digunakan untuk memberi warna pada masakan, atau mungkin pernah mendengar tentang manfaat kesehatannya. Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu biji angkak, bagaimana penggunaannya, serta fakta menarik di baliknya.

Apa Itu Biji Angkak?

Biji angkak, atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai red yeast rice, sebenarnya bukanlah biji dalam arti harfiah. Ia adalah produk fermentasi beras oleh jamur Monascus purpureus. Proses fermentasi inilah yang memberikan warna merah ceri yang khas pada beras tersebut, serta menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif yang diyakini berkhasiat. Sejak berabad-abad lalu, angkak telah digunakan di berbagai negara Asia, terutama Tiongkok, sebagai pewarna makanan alami dan juga sebagai ramuan obat tradisional.

Warna merah yang dihasilkan berasal dari pigmen yang diproduksi oleh jamur Monascus. Pigmen ini tidak hanya berfungsi sebagai pewarna, tetapi juga diyakini memiliki beberapa senyawa aktif, termasuk monakolin K. Monakolin K inilah yang seringkali menjadi sorotan utama ketika membicarakan manfaat kesehatan dari biji angkak.

Manfaat Biji Angkak untuk Kesehatan

Kandungan senyawa aktif dalam biji angkak, terutama monakolin K, telah menjadi subjek banyak penelitian. Monakolin K memiliki struktur kimia yang serupa dengan obat statin yang diresepkan untuk menurunkan kadar kolesterol. Oleh karena itu, biji angkak sering dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan berikut:

• Menurunkan Kolesterol: Ini adalah manfaat yang paling dikenal luas dari biji angkak. Monakolin K bekerja dengan menghambat enzim HMG-CoA reduktase di hati, yang berperan dalam produksi kolesterol. Dengan demikian, biji angkak dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida dalam darah, sekaligus berpotensi meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik).
• Meningkatkan Kesehatan Jantung: Dengan membantu mengontrol kadar kolesterol, biji angkak secara tidak langsung berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular. Kadar kolesterol yang terkontrol dapat mengurangi risiko penumpukan plak di arteri, yang merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner dan stroke.
• Potensi Antioksidan: Jamur Monascus purpureus juga menghasilkan senyawa lain yang memiliki sifat antioksidan. Antioksidan berperan penting dalam melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis serta proses penuaan.
• Meningkatkan Sirkulasi Darah: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa biji angkak dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, yang bermanfaat untuk kesehatan organ secara keseluruhan.

Penggunaan Biji Angkak dalam Kuliner dan Pengobatan

Sebagai Pewarna Makanan Alami

Di dapur Asia, biji angkak sering diolah menjadi bubuk atau pasta merah yang digunakan untuk memberikan warna yang menarik pada berbagai hidangan. Ia umum ditemukan pada:

• Daging panggang atau bakar (misalnya, babi panggang merah khas Tiongkok).
• Produk olahan ikan, seperti sosis ikan atau bakso ikan.
• Tahu dan produk olahan kedelai lainnya.
• Beberapa jenis minuman dan hidangan penutup.

Penggunaan biji angkak sebagai pewarna alami sangat disukai karena ia tidak hanya memberikan warna yang indah, tetapi juga dianggap lebih sehat dibandingkan pewarna buatan.

Sebagai Suplemen Kesehatan

Dalam bentuk suplemen, biji angkak biasanya diformulasikan dengan dosis monakolin K yang terkontrol. Suplemen ini sering menjadi pilihan bagi mereka yang ingin mendukung kadar kolesterol sehat secara alami. Penting untuk dicatat bahwa meskipun dianggap alami, penggunaan suplemen biji angkak tetap perlu dikonsultasikan dengan profesional kesehatan, terutama bagi individu yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Fakta Menarik dan Hal yang Perlu Diperhatikan

• Standarisasi Kandungan: Tidak semua produk biji angkak memiliki kandungan monakolin K yang sama. Kualitas dan konsentrasi senyawa aktif dapat bervariasi tergantung pada proses fermentasi dan pemrosesan.
• Potensi Efek Samping: Meskipun umumnya aman jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan seperti sakit kepala, pusing, atau gangguan pencernaan.
• Kontraindikasi: Wanita hamil atau menyusui, serta individu dengan penyakit hati atau ginjal, sebaiknya menghindari konsumsi biji angkak tanpa pengawasan medis.
• Interaksi Obat: Biji angkak dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, termasuk statin lain, obat penipis darah, dan obat-obatan yang memengaruhi enzim hati. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter atau apoteker sangat penting.
• Legalitas: Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, penggunaan monakolin K dari biji angkak diatur ketat karena kemiripan strukturnya dengan obat statin.

Kesimpulan

Biji angkak adalah produk fermentasi beras yang memiliki warna merah khas dan kaya akan senyawa bioaktif. Ia telah lama dikenal sebagai pewarna makanan alami yang aman dan efektif, serta memiliki potensi manfaat kesehatan yang signifikan, terutama dalam mendukung kadar kolesterol yang sehat dan kesehatan jantung. Namun, seperti halnya suplemen herbal lainnya, penggunaan biji angkak harus dilakukan dengan bijak, memperhatikan dosis, dan selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.