Bulan Ramadhan adalah momen yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Bulan ini penuh dengan keberkahan, ampunan, dan kesempatan untuk meningkatkan spiritualitas. Bagi sebagian besar umat Muslim di Indonesia, terutama yang mengikuti kalender Nahdlatul Ulama (NU), penentuan awal Ramadhan memiliki kekhasan tersendiri yang didasarkan pada metode hisab dan rukyatul hilal. Pertanyaan mengenai "berapa hari lagi puasa 2025" seringkali menjadi topik hangat menjelang datangnya bulan suci ini. Perhitungan awal Ramadhan, sebagaimana yang seringkali dirilis oleh Nahdlatul Ulama, mengacu pada kalender hijriah yang perhitungannya agak berbeda dengan kalender masehi yang umum kita gunakan sehari-hari. Kalender hijriah bersifat lunar atau berdasarkan peredaran bulan, sehingga setiap tahunnya memiliki selisih sekitar 10-11 hari dibandingkan kalender masehi yang bersifat solar atau berdasarkan peredaran matahari. Inilah yang menyebabkan tanggal Ramadhan bergeser setiap tahun dalam kalender masehi. **Menentukan Awal Ramadhan Menurut NU** Nahdlatul Ulama, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki tradisi kuat dalam penentuan awal bulan qamariyah, termasuk Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Metode yang digunakan adalah kombinasi antara metode hisab (perhitungan astronomis) dan metode rukyatul hilal (melihat hilal secara langsung). 1. **Hisab:** Metode ini menggunakan perhitungan matematis dan astronomis untuk memprediksi posisi bulan dan kemungkinan terlihatnya hilal. Para ahli falak NU menggunakan metode hisab yang telah teruji untuk memprediksi kapan hilal pertama kali akan tampak setelah matahari terbenam pada tanggal 29 Sya'ban. 2. **Rukyatul Hilal:** Ini adalah metode yang paling krusial dan menjadi penentu utama. Setelah diprediksi secara hisab bahwa hilal mungkin terlihat, tim rukyatul hilal dari NU akan diterjunkan ke berbagai lokasi strategis di seluruh Indonesia. Tim ini bertugas untuk mengamati langsung penampakan hilal. Jika hilal terlihat oleh beberapa orang saksi yang terpercaya, maka keesokan harinya ditetapkan sebagai awal Ramadhan. Proses ini seringkali membutuhkan koordinasi yang matang antar lembaga keagamaan, termasuk Kementerian Agama Republik Indonesia, untuk mencapai kesepakatan dalam penetapan awal Ramadhan demi kemaslahatan umat. **Kapan Tepatnya Puasa 2025 Dimulai?** Untuk mengetahui secara pasti "berapa hari lagi puasa 2025 di NU", kita perlu merujuk pada kalender hijriah dan membandingkannya dengan kalender masehi. Perlu diingat bahwa penetapan resmi akan dikeluarkan oleh otoritas keagamaan terkait menjelang bulan Sya'ban. Secara umum, kalender hijriah untuk tahun mendatang dapat diprediksi. Bulan Ramadhan jatuh pada bulan kesembilan dalam kalender Hijriah. Jika kita melihat pola pergeseran tahun-tahun sebelumnya, awal Ramadhan diperkirakan akan jatuh pada sekitar bulan Maret. * **Perkiraan Kasar:** Untuk memberikan gambaran, jika kita asumsikan bahwa awal Ramadhan 2025 jatuh pada pertengahan Maret, maka kita bisa menghitung mundur dari tanggal tersebut. Misalnya, jika diprediksi jatuh pada tanggal 15 Maret 2025, maka kita akan menghitung sisa hari dari hari ini hingga tanggal tersebut. Penting untuk menekankan bahwa angka "berapa hari lagi" ini bersifat dinamis dan akan semakin akurat seiring mendekatnya akhir bulan Sya'ban. Umat Muslim dianjurkan untuk senantiasa memantau pengumuman resmi dari Nahdlatul Ulama, Kementerian Agama, atau lembaga terkait lainnya. **Mengapa Perbedaan Waktu Itu Penting?** Meskipun perbedaan waktu awal puasa antar kelompok terkadang terjadi, semangat utama Ramadhan tetap sama: meningkatkan ibadah, menahan diri dari hawa nafsu, dan memperbanyak amal kebaikan. Perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan justru dapat menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi dan saling menghargai antar sesama Muslim yang memiliki perbedaan pandangan dalam metode penetapan. Mari kita manfaatkan sisa waktu yang ada untuk mempersiapkan diri lahir dan batin menyambut bulan penuh berkah ini. Tingkatkan ibadah di bulan Sya'ban, perbanyak doa agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat walafiat, serta siapkan hati untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah Ramadhan berlalu. Pertanyaan "berapa hari lagi puasa 2025 di NU" pada akhirnya adalah sebuah pengingat untuk mempersiapkan diri. Persiapan ini bukan hanya soal hitungan hari, tetapi lebih kepada kesiapan spiritual, mental, dan fisik untuk menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya. Marilah kita sambut bulan Ramadhan dengan penuh suka cita dan semangat ibadah yang tulus.