Ilustrasi pergerakan trombosit dalam tubuh.
Dalam upaya menjaga kesehatan tubuh, menjaga keseimbangan komponen darah adalah hal yang krusial. Salah satu komponen yang sering menjadi perhatian adalah trombosit, yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Ketika jumlah trombosit menurun di bawah batas normal, kondisi ini dikenal sebagai trombositopenia. Trombositopenia dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, termasuk perdarahan yang sulit berhenti. Berbagai cara ditempuh untuk mengatasi kondisi ini, salah satunya adalah dengan memanfaatkan khasiat alami dari angkak.
Angkak, yang secara ilmiah dikenal sebagai Monascus purpureus, adalah beras yang difermentasi menggunakan jamur merah tertentu. Angkak telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan kuliner sebagai pewarna alami serta bahan pengawet. Namun, di luar fungsi-fungsi tersebut, angkak memiliki reputasi yang kuat sebagai salah satu solusi alami yang efektif untuk membantu menaikkan jumlah trombosit.
Mekanisme kerja angkak dalam menaikkan trombosit masih terus diteliti, namun beberapa teori dan penelitian awal menunjukkan beberapa kemungkinan:
Berdasarkan potensi cara kerjanya, berikut adalah beberapa manfaat angkak yang dikaitkan dengan peningkatan jumlah trombosit:
Bagi mereka yang mencari alternatif alami untuk membantu mengatasi trombositopenia, angkak menawarkan pilihan yang menarik. Penggunaannya yang telah berlangsung lama dalam pengobatan tradisional menjadi salah satu dasar keyakinan akan efektivitasnya.
Dengan diduga merangsang aktivitas sumsum tulang, angkak secara tidak langsung mendukung fungsi utama organ ini dalam memproduksi sel darah. Keseimbangan antara produksi dan pemecahan trombosit sangat penting, dan angkak berpotensi membantu menjaga keseimbangan tersebut.
Sifat antioksidan yang dimiliki angkak membantu melindungi sel-sel tubuh, termasuk sel-sel prekursor trombosit di sumsum tulang, dari kerusakan akibat radikal bebas. Perlindungan ini penting untuk menjaga integritas dan fungsi sel.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang menyebabkan penurunan drastis jumlah trombosit. Banyak anecdotal evidence dan beberapa studi observasional kecil menunjukkan bahwa konsumsi angkak dapat membantu mempercepat pemulihan jumlah trombosit pada pasien DBD. Namun, ini tidak menggantikan perawatan medis konvensional.
Angkak umumnya tersedia dalam bentuk bubuk, kapsul, atau ekstrak. Cara paling umum untuk mengonsumsinya adalah melalui suplemen dalam bentuk kapsul. Dosis yang disarankan dapat bervariasi tergantung pada produk dan kondisi individu. Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan produk atau berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Dalam kuliner, angkak juga digunakan untuk memberi warna merah pada masakan seperti bebek panggang atau tahu. Namun, jumlah angkak yang digunakan dalam masakan mungkin tidak cukup untuk memberikan efek terapeutik yang signifikan pada jumlah trombosit.
Meskipun angkak menawarkan potensi manfaat sebagai solusi alami, sangat penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti perawatan medis. Jika Anda mengalami trombositopenia atau kondisi kesehatan lainnya, langkah pertama yang paling bijak adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat mendiagnosis penyebab pasti dari trombositopenia dan merekomendasikan penanganan yang paling tepat.
Profesional kesehatan juga dapat memberikan saran mengenai penggunaan angkak sebagai terapi pendukung, termasuk dosis yang aman dan interaksi yang mungkin terjadi dengan obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi. Angkak, seperti suplemen herbal lainnya, dapat memiliki efek samping atau berinteraksi dengan obat resep, terutama obat pengencer darah atau obat penurun kolesterol. Oleh karena itu, kehati-hatian dan konsultasi medis sangatlah diperlukan.
Memilih angkak sebagai salah satu cara untuk membantu menaikkan trombosit adalah pendekatan yang patut dipertimbangkan, namun selalu dalam koridor saran medis profesional untuk mendapatkan hasil yang optimal dan teraman bagi kesehatan Anda.