Mengungkap Angka 30 dan 40 dalam Bahasa Arab

Ilustrasi angka arab 30 dan 40 ٣٠ ٤٠

Bahasa Arab, dengan kekayaan kosakata dan sistem penomorannya yang unik, seringkali menarik perhatian bagi para pelajar dan peneliti bahasa. Memahami bagaimana angka diucapkan dan ditulis dalam bahasa Arab membuka pintu untuk komunikasi yang lebih efektif, baik dalam konteks sehari-hari, bisnis, maupun studi keagamaan. Artikel ini akan fokus pada dua angka penting: angka tiga puluh (30) dan empat puluh (40) dalam bahasa Arab, serta bagaimana penggunaannya.

Angka 30 dalam Bahasa Arab

Angka tiga puluh dalam bahasa Arab ditulis dan diucapkan sebagai ثلاثون (thalathūn). Penulisannya terdiri dari beberapa huruf: huruf tsa' (ث) yang diucapkan seperti "ts", huruf lam (ل) yang diucapkan seperti "l", huruf tha' (ط) yang diucapkan seperti "t" yang lebih tegas dari ta', dan huruf nun (ن) yang diakhiri dengan vokal panjang 'ū' yang diikuti dengan nun tasydid. Dalam sistem penomoran Abjad, angka 30 direpresentasikan dengan huruf lambang yang sesuai.

٣٠ (thalathūn)

Secara harfiah, "thalathūn" berasal dari akar kata "thalatha" yang berarti tiga. Penambahan akhiran "-ūn" pada angka puluhan dalam bahasa Arab merupakan pola umum untuk membentuk angka 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90. Ini adalah cara yang sistematis untuk membangun angka-angka yang lebih besar dari dasar puluhan. Konsep ini mirip dengan bahasa Indonesia yang menggunakan akhiran "-puluh" untuk membentuk angka puluhan.

Asal Kata:

Angka 30 (thalathūn) berasal dari kata "thalatha" (tiga) dengan penambahan akhiran "-ūn" untuk membentuk puluhan.

Angka 40 dalam Bahasa Arab

Melanjutkan ke angka empat puluh, dalam bahasa Arab angka ini disebut dan ditulis sebagai أربعون (arbaʿūn). Huruf-huruf yang menyusun kata ini adalah alif (ا) dengan hamzah, huruf ra' (ر) yang diucapkan seperti "r" yang bergulir, huruf ba' (ب) yang diucapkan seperti "b", huruf 'ain (ع) yang merupakan suara tenggorokan yang khas dalam bahasa Arab, dan huruf nun (ن) yang juga diakhiri dengan vokal panjang 'ū' dan nun tasydid. Sama seperti angka 30, angka 40 dalam sistem penomoran Abjad memiliki simbolnya sendiri.

٤٠ (arbaʿūn)

Kata "arbaʿūn" juga memiliki akar yang dapat dilacak. Kata dasarnya adalah "arba'a" yang berarti empat. Pola penamaan yang sama berlaku di sini: kata dasar untuk angka empat ditambahkan akhiran "-ūn" untuk membentuk angka puluhan empat puluh. Keteraturan ini memudahkan pelajar bahasa Arab dalam menghafal dan menggunakan angka-angka puluhan.

Asal Kata:

Angka 40 (arbaʿūn) berasal dari kata "arba'a" (empat) dengan penambahan akhiran "-ūn" untuk membentuk puluhan.

Penggunaan dan Konteks

Memahami angka 30 dan 40 dalam bahasa Arab sangat penting dalam berbagai konteks. Misalnya, ketika membaca Al-Qur'an, Anda akan sering menemukan angka-angka yang merujuk pada usia, jumlah, atau periode waktu tertentu. Dalam percakapan sehari-hari, angka-angka ini digunakan untuk menyatakan usia, jumlah barang, atau bahkan dalam penawaran harga. Dalam dunia bisnis, pemahaman yang akurat tentang angka sangat krusial untuk transaksi dan negosiasi.

Selain itu, dalam studi sejarah dan budaya Timur Tengah, angka seringkali memiliki makna simbolis atau digunakan dalam penanggalan. Mengetahui cara mengucapkan dan menulis angka seperti 30 (thalathūn) dan 40 (arbaʿūn) akan memberikan apresiasi yang lebih mendalam terhadap nuansa bahasa dan budaya Arab.

Penting untuk dicatat bahwa pelafalan huruf-huruf Arab seperti 'tha' (ث), 'tha' (ط), dan 'ain' (ع) mungkin memerlukan latihan khusus bagi penutur bahasa Indonesia yang tidak terbiasa dengan suara-suara tersebut. Namun, dengan dedikasi dan sumber belajar yang tepat, pengucapan yang akurat dapat dicapai.

Secara keseluruhan, angka 30 (ثلاثون - thalathūn) dan 40 (أربعون - arbaʿūn) adalah contoh bagaimana bahasa Arab membangun sistem penomorannya. Dengan memahami akar kata dan pola pembentukan angka puluhan, pelajar dapat lebih mudah menguasai angka-angka lain dan berkomunikasi dengan lebih percaya diri dalam bahasa Arab.

🏠 Homepage