Dalam mempelajari bahasa Arab, angka memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari percakapan sehari-hari, transaksi jual beli, hingga penulisan dokumen resmi. Salah satu angka yang seringkali muncul dan perlu dipahami adalah angka 26. Angka ini memiliki cara pengucapan dan penulisan yang spesifik dalam bahasa Arab, yang sedikit berbeda dari cara kita menghitung angka dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
Angka 26 dalam bahasa Arab ditulis sebagai ٢٦.
Untuk pengucapannya, angka 26 terbagi menjadi dua bagian: angka puluhan (20) dan angka satuan (6). Dalam bahasa Arab:
Ketika digabungkan, angka 26 diucapkan sebagai 'isroon wa sittah (عشرون وستة). Tanda wa (و) dalam bahasa Arab berarti "dan", yang menghubungkan angka puluhan dan angka satuan.
Struktur penamaan angka dalam bahasa Arab umumnya mengikuti pola yang logis, meskipun terkadang ada beberapa pengecualian atau bentuk yang lebih umum digunakan dalam percakapan. Untuk angka belasan, biasanya ada bentuk khusus. Namun, untuk angka puluhan ke atas yang terdiri dari puluhan dan satuan, penambahan kata "dan" adalah hal yang lumrah.
Mari kita pecah lagi angka 26. Angka 20 dalam bahasa Arab adalah 'isroon (عشرون). Angka ini merupakan kelipatan dari sepuluh ( 'asharah - عشرة). Struktur untuk kelipatan sepuluh biasanya menggunakan akhiran -roon atau -iin tergantung pada bentuk gramatikalnya, namun secara umum pengucapan untuk angka 20 adalah 'isroon.
Selanjutnya, angka 6 dalam bahasa Arab adalah sittah (ستة). Angka tunggal ini adalah bagian fundamental dari sistem penomoran Arab. Ketika kita ingin menyatakan "26", kita menggabungkan konsep "dua puluh" dengan "enam" menggunakan kata penghubung "dan".
Jadi, ٢٦ diucapkan sebagai 'isroon wa sittah (عشرون وستة). Pengucapan ini sangat penting untuk dipelajari agar bisa berkomunikasi dengan baik, terutama saat berinteraksi dengan penutur asli bahasa Arab.
Angka 26 dapat ditemukan dalam berbagai konteks. Berikut beberapa contoh:
Perhatikan bahwa dalam beberapa konstruksi bahasa Arab, kata benda yang mengikuti angka setelah angka 10 cenderung memiliki bentuk tunggal dan dalam kasus genitif (jar/majrur). Namun, untuk kesederhanaan dalam pengucapan sehari-hari, seringkali bentuk tunggal yang netral yang digunakan. Memahami nuansa ini akan sangat membantu ketika Anda mendalami tata bahasa Arab lebih lanjut.
Dalam bahasa Indonesia, kita hanya mengatakan "dua puluh enam". Tidak ada pemisahan eksplisit atau penambahan kata "dan" di antara puluhan dan satuan. Ini adalah salah satu perbedaan linguistik yang menarik antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia ketika berbicara tentang angka.
Angka-angka dalam bahasa Arab mengikuti sistem yang sama dengan angka-angka India yang kemudian diadopsi oleh dunia Barat. Namun, penamaan dan pengucapannya tetap memiliki ciri khas Arab. Penting untuk membedakan antara angka Arab (yang kita gunakan sekarang, seperti 1, 2, 3) dan tulisan Arab dari angka tersebut (seperti ١, ٢, ٣).
Dalam artikel ini, kita fokus pada bagaimana angka 26 diucapkan dan ditulis dalam aksara Arab. Angka ٢٦ adalah representasi visual yang akan Anda temui di negara-negara berbahasa Arab atau dalam teks-teks Arab.
Salah satu cara terbaik untuk mengingat angka 26 dalam bahasa Arab adalah dengan memecahnya menjadi dua bagian: 'isroon (20) dan sittah (6), lalu menghubungkannya dengan wa (dan). Latihan berulang kali, terutama saat mendengarkan penutur asli, akan sangat membantu dalam menginternalisasi pengucapannya.
Anda juga bisa membuat kartu flash dengan angka di satu sisi (misalnya, 26 atau ٢٦) dan pengucapan serta penulisannya dalam bahasa Arab di sisi lain ('isroon wa sittah / عشرون وستة). Mengaitkan angka dengan objek atau situasi nyata juga bisa membantu memori jangka panjang Anda.
Memahami angka 26 dan cara pengucapannya adalah langkah kecil namun signifikan dalam perjalanan Anda menguasai bahasa Arab. Teruslah berlatih dan jangan ragu untuk mencari sumber daya tambahan untuk memperdalam pemahaman Anda tentang sistem penomoran dalam bahasa Arab.