Dunia anggrek menyimpan keajaiban warna dan bentuk yang tak terhingga. Di antara ribuan spesies, Anggrek Vanda dan hibridnya, Mokara, menempati posisi istimewa. Kedua kelompok anggrek monopodial ini terkenal karena bunga majemuknya yang spektakuler, daya tahan yang cukup baik di iklim tropis, serta perawatan yang relatif mudah dipahami oleh para penggemar tanaman hias.
Anggrek Vanda (genus *Vanda*) adalah salah satu anggrek yang paling dicari karena memiliki warna-warna cerah yang memukau, mulai dari biru, ungu tua, merah menyala, hingga putih bersih. Berbeda dengan banyak anggrek lain yang tumbuh menempel pada media seperti kulit kayu (epifit), Vanda sering kali dibudidayakan tanpa media tanam atau dalam keranjang gantung yang terbuka. Inilah yang membuat mereka dijuluki 'anggrek tanpa pot'.
Karakteristik utama Vanda adalah akarnya yang tebal, panjang, dan menggantung bebas di udara. Akar-akar ini memiliki lapisan khusus yang disebut velamen, yang berfungsi menyerap kelembaban dan nutrisi langsung dari udara. Untuk memelihara Vanda, penempatan yang tepat sangat krusial. Mereka membutuhkan cahaya matahari penuh (namun tidak menyengat di siang hari bolong) agar dapat berbunga maksimal. Kekurangan cahaya akan menghasilkan daun hijau subur, tetapi tanpa kuntum bunga yang diharapkan.
Mokara bukanlah genus alami, melainkan nama yang diberikan untuk hibrida kompleks yang melibatkan genus *Vanda*, *Ascocentrum*, dan terkadang *Phalaenopsis* atau genus lain yang serumpun. Mokara diciptakan untuk menggabungkan keindahan warna Vanda dengan sifat adaptif dan pembungaan yang lebih rajin. Secara fisik, Mokara sering kali memiliki batang yang lebih pendek dan bunga yang cenderung lebih padat pada satu tangkai dibandingkan Vanda murni.
Keunggulan utama Mokara terletak pada ketangguhannya. Mereka cenderung lebih toleran terhadap variasi suhu harian dan lebih mudah beradaptasi pada kondisi rumah kaca atau lingkungan kebun yang tidak sepenuhnya ideal. Sama seperti Vanda, perawatan Mokara memerlukan penyiraman yang teratur dan pemupukan rutin agar energi tersimpan untuk memproduksi kuntum bunga yang besar dan indah. Menanam Mokara dalam pot berlubang besar atau keranjang kawat adalah praktik umum untuk memastikan sirkulasi udara maksimal pada sistem perakarannya.
Meskipun memiliki kemiripan karena berasal dari garis keturunan Vanda, ada perbedaan halus dalam penanganan. Vanda murni seringkali membutuhkan kelembaban udara yang lebih tinggi dan sangat sensitif terhadap genangan air di mahkota batangnya, yang dapat menyebabkan busuk batang. Jika Anda memelihara anggrek Vanda, pastikan air tidak menggenangi pangkal daun.
Sementara itu, Mokara lebih toleran terhadap pemeliharaan yang sedikit kurang sempurna. Keduanya menyukai suhu hangat tropis, idealnya antara 18°C hingga 30°C. Faktor kunci keberhasilan budidaya kedua jenis anggrek ini adalah sirkulasi udara. Akar yang sehat adalah akar yang mendapatkan udara segar terus-menerus. Tanpa ventilasi yang baik, risiko jamur dan pembusukan akar meningkat drastis, terlepas dari seberapa sering Anda menyiram.
Banyak penghobi menghadapi tantangan ketika Vanda atau Mokara tidak mau berbunga. Ini biasanya kembali pada tiga faktor utama: cahaya, nutrisi, dan suhu. Pastikan tanaman mendapatkan minimal 4 hingga 6 jam sinar matahari pagi yang cerah setiap hari. Jika cahaya kurang, gunakan lampu tumbuh (grow light) sebagai suplemen.
Nutrisi juga penting; gunakan pupuk khusus anggrek dengan rasio seimbang (misalnya 20-20-20) saat tanaman aktif tumbuh, dan kurangi kadar nitrogen (pupuk dengan unsur P dan K tinggi) saat mendekati masa pembungaan untuk merangsang pembentukan tangkai bunga baru. Dengan pemahaman yang tepat mengenai kebutuhan lingkungan tropis mereka, baik anggrek Vanda maupun Mokara akan membalas budi dengan penampilan yang spektakuler dan mempesona.
Pesona geometris bunga Vanda yang menggantung megah atau keramaian warna Mokara yang menawan menjadikan keduanya pilihan yang sempurna bagi kolektor anggrek yang menyukai tampilan eksotis dan penuh warna di rumah mereka.