Anggrek adalah tanaman hias yang sangat dihargai karena keindahan dan keunikan bunganya. Namun, bagi para pecinta anggrek, melihat daun tanaman kesayangan berubah warna menjadi kuning bisa menjadi sumber kecemasan yang besar. Fenomena anggrek daunnya kuning bukanlah sekadar masalah kosmetik; ini sering kali merupakan indikasi adanya stres lingkungan atau masalah kesehatan yang lebih mendalam pada tanaman.
Memahami penyebab perubahan warna ini adalah langkah pertama menuju pemulihan. Daun yang sehat pada kebanyakan spesies anggrek umumnya berwarna hijau pekat atau hijau muda. Ketika klorofil (pigmen hijau) mulai terdegradasi atau produksinya terganggu, warna kuning (klorosis) akan muncul.
Klorosis pada anggrek jarang disebabkan oleh satu faktor tunggal. Biasanya, ini adalah kombinasi dari beberapa kondisi lingkungan yang tidak optimal. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum:
Ini adalah penyebab nomor satu kerusakan anggrek. Anggrek, terutama jenis Phalaenopsis dan Cattleya, sangat sensitif terhadap kelembaban akar yang berlebihan. Ketika terlalu sering disiram, akar akan kekurangan oksigen dan mulai membusuk (busuk akar). Akar yang rusak tidak mampu menyerap nutrisi dan air secara efektif, sehingga daun bagian bawah mulai menguning dan akhirnya rontok.
Sebaliknya, penyiraman yang terlalu jarang juga menyebabkan dehidrasi parah, membuat daun terlihat layu dan menguning karena kekurangan air.
Meskipun anggrek tidak membutuhkan banyak pupuk, kekurangan nutrisi esensial tertentu dapat memicu klorosis. Defisiensi paling umum yang menyebabkan daun menguning adalah kekurangan Nitrogen (N) dan Magnesium (Mg). Jika daun yang menguning adalah daun yang lebih tua (bawah), ini sering kali merupakan indikasi kurangnya Nitrogen, karena tanaman memindahkan nutrisi tersebut ke pertumbuhan baru.
Keseimbangan cahaya sangat krusial. Paparan sinar matahari langsung yang terlalu intens (terutama matahari siang) akan membakar daun, menyebabkan bercak kuning keputihan yang keras (sunburn). Sebaliknya, terlalu sedikit cahaya membuat tanaman tidak dapat menghasilkan klorofil yang cukup untuk fotosintesis, menyebabkan daun kehilangan warna hijaunya secara bertahap dan menjadi kuning pucat.
Perubahan suhu yang drastis atau paparan udara dingin yang tiba-tiba dapat membuat anggrek stres berat. Demikian pula, ventilasi yang buruk menyebabkan kelembaban berlebihan di sekitar daun dan media tanam, memicu jamur atau pembusukan yang dimulai dari akar dan memanifestasikan dirinya sebagai perubahan warna daun.
Beberapa hama seperti tungau laba-laba atau kutu sisik dapat mengisap cairan dari daun, meninggalkan bercak kuning kecil atau membuat keseluruhan daun tampak kusam dan menguning. Infeksi jamur juga dapat menyebabkan bercak kuning atau cokelat yang menyebar.
Setelah mengidentifikasi kemungkinan penyebab, penanganan harus dilakukan secara bertahap. Fokus utama adalah menstabilkan lingkungan tumbuh anggrek Anda.
Periksa media tanam. Jika terasa padat, basi, atau berbau asam, segera lakukan penggantian media (repotting). Saat menyiram, selalu pastikan media mengering sebagian sebelum menyiram lagi. Prinsipnya adalah "basah tapi tidak becek". Untuk anggrek Phalaenopsis, ini berarti menyiram ketika akar yang biasanya berwarna hijau keperakan berubah menjadi abu-abu.
Pindahkan anggrek Anda ke lokasi dengan cahaya tidak langsung yang terang. Jauhkan dari jendela yang menghadap barat atau selatan tanpa penghalang tirai tipis. Amati apakah daun yang menguning karena terbakar matahari berhenti menyebar setelah dipindahkan.
Jika Anda mencurigai defisiensi, mulailah memberi pupuk yang seimbang khusus anggrek, dengan dosis yang lebih rendah dari anjuran kemasan (sekitar 1/4 kekuatan) dan berikan lebih sering (misalnya, setiap kali menyiram dengan sangat encer).
Jika Anda menduga busuk akar, keluarkan tanaman dari potnya. Potong semua akar yang lunak, hitam, atau berlendir menggunakan alat steril. Biarkan akar yang sehat (putih/hijau) mengering di udara terbuka selama beberapa jam sebelum menanamnya kembali di media tanam yang baru dan porous.
Penting untuk diingat bahwa daun yang sudah menguning parah karena kerusakan lama kemungkinan besar tidak akan kembali hijau. Fokuslah untuk menjaga daun baru yang muncul tetap sehat dan hijau. Kesabaran dan observasi yang teliti adalah kunci sukses dalam merawat anggrek.