Anggrek Cymbidium Clorantum, meskipun namanya mungkin terdengar asing bagi sebagian penggemar anggrek pemula, merupakan salah satu varietas yang menarik perhatian karena ketahanannya dan keindahan bunganya yang unik. Cymbidium secara umum dikenal sebagai anggrek populer yang tumbuh baik di daerah dataran tinggi atau subtropis. Varietas Clorantum seringkali merujuk pada karakteristik warna hijau cerah (chlorophyll) yang dominan pada kelopak bunganya, memberikan kesan kesegaran dan alami.
Spesies ini biasanya memiliki karakteristik pertumbuhan yang robust. Batang semu (pseudobulb) yang terbentuk berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan air, menjadikannya lebih toleran terhadap kondisi kering sesaat dibandingkan anggrek tropis lainnya. Daunnya panjang, ramping, dan berwarna hijau gelap, menunjukkan bahwa tanaman ini membutuhkan cahaya yang cukup untuk pembungaan optimal.
Cymbidium Clorantum, seperti kerabatnya, adalah anggrek epifit atau litofit di alam liar. Mereka ditemukan tumbuh menempel pada batang pohon atau di celah-celah batu. Salah satu daya tarik utama dari anggrek ini adalah bentuk bunganya yang tersusun dalam rangkaian tandan panjang yang menjuntai ke bawah atau ke samping. Bunga Cymbidium Clorantum seringkali menampilkan warna dasar hijau muda kekuningan, dengan labellum (lidah bunga) yang kontras, kadang dihiasi corak merah marun atau cokelat.
Keindahan hijau yang mendominasi membuat anggrek ini sangat diminati sebagai tanaman hias dalam ruangan maupun eksterior yang teduh. Masa berbunga umumnya terjadi pada musim dingin hingga awal musim semi, tergantung pada iklim dan perlakuan budidaya. Perlu diingat bahwa anggrek ini memerlukan periode dingin (penurunan suhu malam) untuk memicu pembentukan tangkai bunga, sebuah kebutuhan yang harus diperhatikan oleh para kolektor.
Budidaya Cymbidium Clorantum membutuhkan perhatian khusus terhadap beberapa faktor kunci. Pencahayaan adalah yang paling vital. Meskipun mereka membutuhkan cahaya terang, sinar matahari langsung yang terik, terutama di siang hari, dapat membakar daun. Tempatkan anggrek ini di lokasi yang menerima sinar matahari pagi atau sore hari yang lembut. Idealnya, mereka membutuhkan intensitas cahaya sekitar 50% hingga 70% dari cahaya penuh.
Media tanam harus memiliki drainase yang sangat baik. Campuran yang umum digunakan adalah campuran kulit kayu pinus, sekam bakar, dan sedikit arang atau perlit. Penyiraman dilakukan ketika media mulai terasa kering, namun hindari membiarkan akar terendam air. Karena sifatnya yang suka dingin, pastikan sirkulasi udara di sekitar tanaman selalu baik untuk mencegah penyakit jamur.
Pemupukan harus dilakukan secara teratur selama fase pertumbuhan aktif (musim semi dan musim panas), menggunakan pupuk dengan formula seimbang atau yang sedikit lebih tinggi kandungan Fosfor (P) saat mendekati masa pembungaan. Selama periode dormansi atau musim dingin, kurangi frekuensi pemupukan secara signifikan. Dengan pemahaman yang tepat mengenai kebutuhan lingkungannya, Cymbidium Clorantum akan memberikan pertunjukan bunga yang memukau setiap tahunnya.
Anggrek Cymbidium Clorantum menawarkan kombinasi ketangguhan dan keanggunan. Warna hijau yang menenangkan pada bunganya menjadikannya pilihan sempurna untuk menciptakan suasana sejuk dan tropis di rumah Anda. Walaupun memerlukan sedikit penyesuaian suhu, dengan perawatan yang konsisten dan pemahaman terhadap siklus pertumbuhannya, anggrek ini akan menjadi koleksi berharga yang mampu memikat siapa pun yang melihatnya mekar penuh.