Liver, atau hati, adalah organ terbesar di dalam tubuh manusia dan merupakan kelenjar yang paling kompleks serta vital. Terletak di bagian kanan atas perut, di bawah diafragma dan di atas lambung, hati memainkan peran krusial dalam berbagai proses fisiologis. Memahami anatomi liver manusia bukan hanya penting bagi kalangan medis, tetapi juga bagi masyarakat umum untuk mengapresiasi betapa pentingnya organ ini bagi kelangsungan hidup.
Secara makroskopis, liver memiliki bentuk seperti baji dan terbagi menjadi dua lobus utama: lobus kanan (yang lebih besar) dan lobus kiri. Pembagian ini secara anatomis dipisahkan oleh ligamen falciformis. Selain itu, terdapat dua lobus yang lebih kecil, yaitu lobus kuadratus dan lobus kaudatus, yang terletak di bagian posterior lobus kanan.
Lebih lanjut, liver secara fungsional dibagi menjadi delapan segmen. Pembagian segmen ini penting dalam konteks pembedahan, karena memungkinkan dokter untuk mengangkat bagian liver yang rusak atau tumor tanpa mengganggu fungsi lobus yang sehat secara signifikan. Setiap segmen memiliki pasokan darah dan saluran empedunya sendiri.
Permukaan luar liver dilapisi oleh kapsul tipis yang disebut Kapsula Glisson, yang melindungi organ dan menyediakan jalan masuk bagi pembuluh darah, saraf, dan saluran empedu. Bagian dalam liver terdiri dari jutaan unit fungsional mikroskopis yang disebut lobulus hati. Lobulus ini berbentuk heksagonal dan tersusun di sekitar vena sentral. Di antara sel-sel hati (hepatosit), terdapat sinusoid, yaitu pembuluh darah kapiler yang memungkinkan darah dari arteri hepatika dan vena porta mengalir dan bercampur.
Liver memiliki sistem peredaran darah yang unik dan sangat penting untuk fungsinya. Dua sumber utama yang menyuplai darah ke liver adalah:
Darah yang telah diproses di dalam liver kemudian dialirkan keluar melalui vena hepatika menuju vena kava inferior.
Di samping peredaran darah, liver juga berperan dalam produksi empedu. Empedu diproduksi oleh sel-sel hati, kemudian dialirkan melalui saluran-saluran empedu kecil yang bersatu membentuk saluran empedu utama (duktus hepatikus komunis). Saluran ini kemudian bergabung dengan saluran dari kantung empedu (duktus sistikus) membentuk duktus koledokus, yang akhirnya bermuara ke duodenum (bagian awal usus halus) untuk membantu pencernaan lemak.
Anatomi liver yang kompleks mendukung berbagai fungsinya yang tak tergantikan, antara lain:
Memahami anatomi liver manusia memberikan gambaran yang jelas tentang kompleksitas dan pentingnya organ ini. Dari strukturnya yang berlapis hingga sistem peredaran darah dan saluran empedunya yang unik, setiap detail anatomi liver mendukung berbagai fungsi vital yang menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup kita. Menjaga kesehatan liver melalui pola makan sehat dan menghindari paparan racun adalah investasi terbaik untuk kesehatan jangka panjang.